
Kemarin teman penulis saya, Ilham, sudah menulis tentang beberapa album electronicore pilihan personalnya. Harus saya akui, cara dia dalam ‘mendeskripsikan’ beberapa rilisan electronicore itu lumayan bikin saya penasaran. Oh sebelum saya menjelaskan hal itu, saya harus mengakui sesuatu dulu. Kuping saya memang agak picky terhadap musik metal dan sub-genre-nya. Maklum, saya lebih suka musik pop ala Beatles dan Candra Darusman. No irony.
Nah kembali lagi ke tulisan electronicore dari Ilham. Setelah membacanya, saya pun tertarik untuk mendengarkan band-band yang dia sebutkan di tulisan tersebut. Dan akhirnya, saya pun mendengarkan genre musik yang saya sempat kurang sukai tersebut. Mungkin karena faktor umur, saya malahan asyik-asyik aja dengerin electronicore. Dulu mah mungkin karena masih ada sifat snobbish ala punk hipster, saya enggan dengerin musik yang identik dengan band Attack Attack atau permainan gitar dengan kuda-kuda di bawah selangkangannya. Padahal electronicore nggak ada hubungannya sama crabcore, tapi ya kenaifan saya di zaman itu memang agak kureng sih. Sorry my crabcore, friend. Intinya, saya pun mulai bisa menikmati electronicore sekarang.
Berkat pengalaman itulah saya memutuskan untuk menulis tulisan ini. Karena saya yakin, banyak di luar sana snob and ex-snob seperti saya yang sebetulnya pengin dengerin electronicore tanpa kelihatan amatir dan sok ngerti. Oleh karena itu, inilah tips menikmati electronicore untuk pemula dari saya. Selamat membaca, friend!
Redam emosi di beberapa bagian lagunya

Karena electronicore ini musik yang nyampurin metal sama elektronik, porsi masing-masing genrenya kadang susah ditebak, friend. Lagi asyik-asyik joged, eh tiba-tiba breakdown. Lagi asyik headbang, eh tiba-tiba beat dugem. Nah daripada tengsin, mending saya saranin supaya dijaga emosinya biar nggak kebablasan pas menikmatinya. Daripada entar dianggap posuer sama anak-anak electronicore.
Jangan malu buat dandan dikit pas nonton band electronicore

Kata siapa cewek doang yang boleh touch up dikit biar oke tampilannya? Cowok juga boleh kok. Coba lihat deh band-band electronicore hits kekinian. Rata-rata personilnya ganteng, rupawan, dan nggak hinyay. Nah, inilah kerennya electronicore. Musik ini embracing beauty for every gender of its fan and its player. Keren nggak? Bukan maksudnya dandan bencong-bencongan yak nih friend. Bedakan dikit sama pomade rambut mah tetep gagah kok itungannya.
Jadilah kreatif dengan gerakan mosh/dance

Sebagai musik yang terbentuk dari keisengan kreatifitas penggabungan dua genre yang nuansanya cukup jauh, rasanya sah aja untuk para pendengarnya berekskperesi sekreatif mungkin. Nggak perlu ngikutin cara nikmatin yang sama gitu. Kayak jogednya deh. Mungkin kalau di punk rock, jogednya identik sama pogo atau slam dance. Hardcore sama stage dive. Nah electronicore kalau dinikmatin pake joged ala disco keren juga sih! Beat-nya yang danceable bakalan mantep banget dijogedin dengan gerakan ala Saturday Night Fever.