The Panturas dan Sundancer Rilis Split Single Berbahasa Daerah

Kabar menggembirakan datang bagi kalian pemuja lagu dengan gitar bersuara becek, karena beberapa waktu lalu baru saja dirilis sebuah split single antara dua unit jagoan garage/surf-rock lokal, yaitu The Panturas dan Sundancer. Kalau kalian sudah cukup merasa senang dengan kabar tersebut, eits tunggu dulu. Karena ada hal yang lebih istimewa, mereka membawakan materi terbaru dengan bahasa daerahnya masing-masing, yaitu Bahasa Sunda dan Sasak.
Seperti yang udah banyak diberitakan, bersamaan dengan perilisan single ‘Balada Semburan Naga’ beberapa bulan lalu, The Panturas, mengumumkan bahwa mereka sedang mempersiapkan sebuah album yang menggambarkan sebuah perjalanan sonik ke berbagai daerah di dunia. Setelah melakukan kunjungan ke dataran Cina dan juga Arab, kali ini Tatar Sunda jadi tempat yang dipilih oleh kuartet asal Jatinangor tersebut untuk berlabuh dengan single ‘Lasut Nyanggut’.
Pada single tersebut, selain tentunya penggunaan Bahasa Sunda, hal lainnya yang menarik adalah penggunaan terompet sunda yang membuat sound-nya terdengar sangat autentik. Apa yang dilakukan The Panturas ternyata memang mereka ingin mencoba untuk melakukan pendekatan sound dan estetika band garage tua di Indonesia, di mana kebanyakan menggunakan bahasa daerah.
Sedangkan untuk Sundancer sendiri, melalui single ‘Dedare Tanjung’, mereka memilih untuk semacam mendaur ulang ‘Dark Eyes’ yang merupakan lagu folk Rusia dan juga ‘Panon Hideung’ hasil gubahan Ismail Marzuki. Sebenarnya pada dasarnya kedua lagu tersebut merupakan karya yang sama, hanya berbeda versi aja. Lalu, duo asal Lombok tersebut memutuskan untuk menerjemahkan lagu ‘Panon Hideung’ ke dalam Bahasa Sasak, bahasa ibu dari warga Pulau Lombok.
“Tujuan utama rekaman ini adalah memperkenalkan kembali khasanah musik dan budaya lampau kepada generasi sekarang. Sebuah pembuktian bahwa lagu yang menggunakan bahasa ibu juga bisa dibikin keren,” jelas Decky Jaguar, vokalis Sundancer.
Split single tersebut dirilis dalam format piringan hitam yang bisa kamu dapatkan melalui La Munai Records, sebagai rumah dari kedua band tersebut. Bukan cuma itu, ternyata rilisan ini juga didistribusikan di beberapa negara Eropa Barat dan Asia. Gokil, gokil, gokil.
Jadi gimana nih, friend, tertarik buat mengoleksi rilisan dari Indonesian Garage Combo tersebut?
https://www.instagram.com/p/COU3MXjn1xH/