Terinspirasi Musik Era 60an, Erratic Moody Siap Ajak Pendengarnya Bernostalgia

Pada beberapa tahun terakhir mungkin bisa disebut sebagai tahun-tahun nostalgia. Kenapa saya bilang begitu? Coba deh diinget-inget lagi, pada beberapa tahun terakhir, banyak acara-acara yang dibuat untuk memantik perasaan tersebut. Mulai dari festival bertema tahun 90an, acara karaoke night dengan lagu-lagu lawas, bahkan beberapa band yang melakukan reuni pada sebuah festival. Semua hal tersebut dilakukan untuk mengingatkan kembali memori lama yang pernah dialami oleh banyak orang.
Untuk band sendiri, ada satu band yang telah mengirimkan submission pada Rich Music yang sama-sama ingin membawakan nuansa nostalgia pada musik dan penampilannya. Band yang saya maksud adalah Erratic Moody, kuartet asal Bandung yang memainkan musik rock n’ roll bernuansa tahun 60an.
Tapi jangan salah paham, friend. Erratic Moody nggak ikutan tren nostalgia yang belakangan terjadi, kok. Mereka telah terbentuk sejak tahun 2015 ketika mereka masih duduk di bangku SMA, jauh sebelum tren nostalgia tersebut terjadi. Keren banget ya, anak SMA pada saat itu bisa kepikiran bikin band yang memainkan musik pada era yang bahkan mereka sendiri belum lahir.

Pertama kali saya mendengarkan lagu-lagu dari Erratic Moods, sedikit banyak mengingatkan saya kepada Naif, namun dengan nuansa rock n’ roll yang dikombinasikan dengan musik yang lebih modern. Hingga saat ini, mereka telah merilis 4 buah single, yaitu ‘Necis’, ‘Mr. James’, ‘Cynthia’, dan yang terbaru, ‘I Go Where You Go so You Don’t Get Lonely’.
Mari kita bahas single perdana mereka, ‘Necis’, yang dirilis pada tahun 2018 silam. Pada ‘Necis’, kalian dapat merasakan perpaduan aransemen rock n’ roll yang cukup kental. Pada saat pertama kali mendengarkan lagu tersebut, bassline pada awal lagu membuat saya menyangka kalau mereka membawakan lagu dangdut. Tapi pemikiran tersebut langsung buyar ketika gitar masuk yang membuat kesan rock n’ roll-nya langsung terdengar.
Walaupun memainkan musik seperti rock n’ roll, namun nama mereka ternyata terinspirasi dari surat kematian dari panutan grunge di seluruh dunia, Kurt Kobain, yang berbunyi, “I’m too much of an erratic, moody, baby!”, yang memiliki arti tidak menentu. Sebuah trivia yang menarik ternyata ya.
Mengenai narasi yang dibawakan pada setiap lagunya mungkin bisa saya bilang masih terbilang umum, namun Erratic Moody dapat mengambil sudut pandang yang menarik untuk kemudian dikemas menjadi lagu yang terdengar sangat easy listening. Saya jamin nggak butuh waktu lama buat kamu bisa menikmati musik dari Erratic Moody ini, friend. Karena musiknya mudah dicerna dan dinikmati.

Erratic Moody ini bukan hanya menampilkan kesan nostalgia lewat musiknya doang, friend. Pada setiap penampilannya juga mereka berdandan sesuai dengan era 60an yang terlihat formal, namun tetap kasual. Keren lah pokoknya mah.
Dengan kemunculan Erratic Moody, saya harap akan menjadi katalis untuk band-band yang terinspirasi oleh era serupa untuk bermunculan. Buat menambah warna juga, biar semakin rame dan banyak aja gitu band-band yang bisa kita pilih buat didengerin.
Buat kalian yang menyukai musik-musik di era 60an, seperti musik rock n’ roll, rockabilly, atau bahkan surf-rock, rasanya Erratic Moody sangat cocok untuk dimasukan pada playlist kalian. Selain itu, buat kalian yang bingung mau ngajak ngobrol orang tua gebetan, mungkin musik dari kuartet ini bisa jadi pembuka obrolan dengan mengajak mereka bernostalgia ke zaman ketika mereka muda dulu. Siapa tau kan~

Mau band kalian juga diulas seperti Erratic Moody? Yuk, buruan kirimkan profile kalian pada laman submission dari Rich Music Online. Tinggal klik tautan ini yaa!
Instagram @erraticmoody_