Sun Eater, Para Penyihir Musik Yang Berhasil Menyulap Digital Sebagai Amunisi Bermusik

Di era yang serba digital kayak gini, emang udah banyak aspek yang turut ‘dimesinkan’ dan ‘di-algoritma-kan’. Semuanya serba dilandasi insight dan number. Mau itu bisnis, pencarian data, bahkan profiling orang. Gokil ya. Musik pun nggak luput dari fenomena tersebut. Pengaplikasian aspek digital tuh bisa bermacem-macem, friend. Nggak melulu tentang distribusi dan unggahan doang, segi pencarian data yang relatable untuk diaplikasikan ke musik supaya karyanya lebih relatable juga jadi salah satu praktik yang umum banget soal musik di era digital ini. Nah kalau ngomongin musik dan digital, saya jadi inget sama salah satu ‘label’ (atau saya nyebutnya production house kali ya biar enak?) asal Ibu Kota yakni Sun Eater.
Mereka sempat dinobatkan sebagai pemegang masa depan musik nasional karena roster–roster dan rilisan-rilisannya yang selalu sukses dan disantap dengan lahap oleh para pendengar musik di masa ini. Ya nggak bisa dipungkiri kenapa mereka bisa sukses, soalnya mereka memang menggunakan teknologi dengan sangat efektif dalam penggarapan karya dan rilisan mereka. Mulai dari proses kreatifnya sampai dengan promotion tools-nya. Ambil contoh salah satu roster mereka, Hindia, yang fenomenal beberapa waktu ke belakang dengan single “Secukupnya”. Liriknya yang begitu relatable konon didapatkan melalui pencarian data secara digital yang in–depth dan spesifik untuk target audience tertentu. Keren nggak sih, friend?
Nah buat kamu yang mau mulai kenalan sama rosternya Sun Eater, bisa nih nonton konser virtual mereka yang dimulai hari ini dan besok (31 Oktober – 1 November 2020). Konser tersebut bertajuk Here Comes The Sun Virtual Edition. Bakalan ada aksi dari .Feast, Hindia, Mantra Vutura, dan beberapa roster dari Sun Eater lainnya yang pastinya keren banget, friend.
Langsung aja klik poster acaranya buat beli tiket nonton konsernya, friend!