RICH NEWSRICH OPINION

Sukses Bermain Di SXSW Dan Tur Eropa, Drinking Boys & Girls Choir Siap Menyebarkan K-Punk Untuk Dunia

Beberapa tahun ke belakang ini, masyarakat dunia memang terlihat sedang menggandrungi tren K-Pop. Mulai dari karya-karya lagunya sampai fashion-nya. Tapi seiring pergerakkan K-Pop yang masif mencengkram perhatian dunia, ada satu band yang berasal dari negeri K-Pop yang sama-sama sedang mengekspansi pergerakan musik mereka ke beberapa belahan dunia. Mereka adalah Drinking Boys & Girls Choir (DBGC), band melodic punk asal Daegu, Korea Selatan.

Kiri ke Kanan: Myorori, Myeong-jin Kim, dan Meena Bae / via skatepunkers.net

“Awalnya cuma pengin cover lagu-lagu dari band-band favorit kita aja. Kayak New Found Glory, NOFX, sampai Hi-Standard. Eh akhirnya malah bikin lagu sendiri,” celoteh Meena (bass & vokal) lewat percakapannya bersama tim Rich Music lewat media sosial. Ucapan Meena itu cukup masuk akal. Karena secara musikalitas, band yang dibentuk tahun 2013 tersebut memiliki kualitas yang mumpuni seperti band-band melodic punk mahsyur pada umumnya. Hanya saja perbedaannya ada di bagian pembagian vokal yang unik, yakni semua personil DBGC mempunya porsi bernyanyi yang imbang. Plus, vokal screeching ala Asian punk sangat terasa kental di suara Meena dan MJ (drum & vokal). Coba deh dengerin single yang berjudul “Big Nine, Let’s Go” milik mereka. Riff gitar yang padat + drum enerjik ala California punk. Sungguh kombinasi yang mantap untuk membuat sebuah lagu melodic punk yang catchy.

“Di Daegu cuma ada satu venue musik. Jadi kalau ada band lain yang mau main di Daegu pasti di venue itu. Jadi kita banyak kenalan sama band-band genre lain,” ucap Meena. Menurut Meena, walau pun scene musik di Daegu terbilang kecil kalau dibandingkan dengan Seoul – ibu kota Korea Selatan –, koneksi antar band di kota tersebut sangatlah erat dikarenakan tempat bermainnya yang selalu sama. Jadi mau tidak mau, semuanya harus kenal dan akrab. Sebagai salah satu band kebanggaan Daegu, DBGC pun tidak berhenti untuk mempromosikan punk rock ke khalayak umum di sekitar kota tempat tinggalnya yang bukan berasal dari scene musik. Salah satunya dengan menggelar Go Skateboarding Day secara rutin setiap tahunnya di Daegu. “Sebenarnya itu buat akal-akalan kita bisa main punk rock di tempat terbuka haha! Disini aturannya serba ketat. Jadi kenapa nggak kita bikin satu hari yang menggabungkan skateboard sama punk rock. Dua hal yang dianggap “aneh” di Daegu.” kelakar Meena.

Di tahun 2018, DBGC memberanikan diri untuk bermain musik di luar negeri pertama kalinya. Pilihan negaranya cukup unik dibandingkan dengan pilihan rata-rata band luar negeri yang mau tur internasional. Oke, jangan kaget ya. Destinasi tur internasional pertama kalinya dalam karir bermusik mereka adalah Indonesia. Yep, DBGC sempat bermain musik disini dua tahun yang lalu. Tur itu mereka jalani bersama unit pop punk asal Bandung, Saturday Night Karaoke. Kota-kota yang mereka sambangi adalah Surabaya, Malang, Yogya, Bandung, dan Tangerang. “Tur Indonesia itu tur yang terbaik buat kita secara band dan pribadi. Kita belajar banyak tentang etos DIY dan punk sekaligus pentingnya persahabatan.” ucap Meena. Saat ditanya kenapa memilih Indonesia sebagai tujuan tur perdana DBGC, Meena menjawab, “Karena Saturday Night Karaoke band favorit kita dan kapan lagi bisa tur bareng mereka (tertawa). Selain itu, saya sudah mendengar banyak hal keren tentang scene punk di Indonesia dan betul saja, banyak hal yang nggak bisa temui di Daegu.”

DBGC & SNK saat mengunjungi Surabaya / via dokumen istimewa

Selepas tur di Indonesia, bintang keberuntungan jatuh kembali ke pangkuan mereka di tahun 2019. DBGC dikontrak oleh salah satu label indie ternama dari Inggris bernama Damnably Records untuk merilis album mereka untuk pasar global dan bermain di SXSW, sebuah festival musik ternama di Amerika Serikat. Sebagai salah satu band yang berasal dari Korea Selatan, DBGC membuat para penonton di SXSW terkejut karena mereka sebelumnya tidak tahu kalau ada band melodic punk seperti DBGC hidup di Korea Selatan. Meena menjelaskan, “Mungkin orang-orang di Amerika lebih dahulu mengenal K-Pop dibanding kita, jadi mungkin mereka kaget waktu melihat tiga orang Korea yang berpenampilan seperti orang normal bermain musik punk rock (tertawa).”

Setelah bermain di SXSW, DBGC sama sekali tidak memperlambat pergerakan mereka. Mereka pun sukses menggelar tur mandiri di Eropa selama dua pekan di tahun 2019. Antusiasme penonton Eropa Saat ditanya bagaimana rasanya bisa bermain musik di luar negeri secara ekstensif, Meena pun menjawab, “Tentu ini pengalaman yang berkesan. Saya pun nggak menyangka kalau musik yang saya sukai akan membawa saya sejauh ini. Karena pada awalnya, saya cuma ingin bermain musik agar tetap waras setelah penatnya bekerja dan menjalani hidup sehari-hari. Jadi ketika punk rock bisa membawa saya ke tempat-tempat baru untuk dikunjungi dan orang-orang baru untuk ditemui, saya senang sekali.”

DBGC selepas panggung mereka di Inggris / via Spotlight UK

Dengarkan musik Drinking Boys & Girls Choir disini: https://band-dbgc.bandcamp.com/

Back to top button