Sisi Lain Konser Coldplay di Jakarta: Dari Pagar yang Jebol Sampai Calo yang Bergentayangan

Ternyata konser Coldplay kemarin gak semewah harga tiketnya, ada aja minus yang bikin geleng-geleng kepala!

Konser Coldplay di GBK kemarin (15/10) emang jadi salah satu konser terheboh di sepanjang tahun 2023 ini. Dari awal penjualan tiketnya aja udah banyak banget keriuhan terjadi, mulai dari harga tiket sampai ke calo online yang udah bergentayangan. Tapi apakah kehebohan itu terbayar dengan penampilannya di hari H?

Mengutip dari berbagai sumber di media sosial, konser Coldplay kemarin emang heboh banget. Selain karena Chris Martin yang nyeker di trotoar Jakarta, Coldplay juga berhasil membius sekian ribu pasang mata yang udah mengharapkan mereka tampil di Indonesia sejak lama. Tapi kehebohan gak berhenti di sana, di sudut lain GBK ternyata kontroversi terjadi, pagar keamanan yang dijebol, tiket yang gak bisa di-scan, sampai calo dan penipuan tiket masih aja terjadi.

Untuk itu, bermodalkan pencarian di media sosial dan wawancara dari seorang saksi mata di TKP, kita merangkum beberapa kejadian sebagai sisi lain dari gemerlapnya konser Coldplay di Jakarta kemarin. Here we go.

1. Misteri Penonton Tak Bertiket
Ternyata usaha Chris Martin yang trying hard buat bikin pantun garing yang viral di media sosial itu ada hasilnya. Siapa sangka ternyata mereka punya basis penonton yang cukup fanatik dan nekat! Menurut berbagai sumber, banyak banget penonton tak bertiket yang dateng ke GBK kemarin meski niatnya cuma mau dengerin Coldplay dari luar, tapi tetep aja mengganggu ketertiban dan keamanan. Ya gak sih?

Salah satunya mungkin pernyataan dari saksi mata yang bilang kalau dia sengaja dateng ke GBK cuma buat dengerin Coldplay dari luar, “jadi aku emang dateng ke GBK buat dengerin dari luar. Kemaren duduk2 di sebelah gate ultimate. Di situ rame, sebagian karena kayak aku, ada juga yang kena tipu.” Ujar narasumber yang tidak mau disebutkan namanya.

2. Penonton Bingung, Petugas Bingung
Beberapa sumber mengatakan kalau petugas ticketing cukup lalai dalam menghadapi animo yang membludak. Hal itu sudah tercium dari mulai bagian scan ticket and body checking yang terlihat sepi petugas saat acara sudah mulai berjalan. Mereka bilang kalau katanya gelang sebagai tandai sah penonton boleh masuk area tribunnya sudah habis, hal tersebut jelas bikin penonton yang datang terlambat naik pitam. Alhasil, tiket yang dibeli dari hasil jerih payah dengan harga yang gak murah itu terbuang sia-sia. Selengkapnya bisa di baca di sini

3. Ada Pihak yang Membiarkan?
Ternyata animo dan fanatisme yang besar dari fans Coldplay di Indonesia tidak diiringi dengan mekanisme keamanan yang setara. Berdasarkan informasi yang kami dapat dari salah seorang saksi di tempat, dia bilang kalau pihak keamanan cenderung santai dalam menghadapi membludaknya penonton yang juga banyak penonton tak bertiket. Bahkan hal paling epic-nya adalah ketika salah seorang petugas keamanan bilang ke saksi mata,  “masuk aja, tuh pintunya udah dibuka”. Hmmm, kalau sampai bener kejadiannya kayak gitu, gak bisa dibiarin sih, harus ada evaluasi!

4. Banyaknya Calo dan Penipuan Tiket
Hal ini sebenernya udah terjadi bahkan dari sebelum Chris Martin, cs kepikiran bikin pantun. Calo-calo kurang ajar itu bisa jualin tiket sampai harga 4x lipat dari harga asli! Gak sedikit juga korban penipuan dari calo-calo tiket tak bertanggung jawab itu. Satu yang paling heboh kemarin adalah penipuan yang dilakukan oleh Ghisca Debora Aritonang, melalui akun Twitter @tokoparmo, doi dikabarin ketauan nipu sebesar 15M dengan cara merotasi 100 tiket yang dimilikinya seakan-akan memiliki 8000 tiket. Salah satu sumber mengatakan duit tersebut telah dipindahkan ke Bank di Negara Belanda agar tidak dapat disita dan tidak dikembalikan. Selengkapnya baca di sini

Hal-hal di atas mungkin cuma sebagian dari minus besar konser Coldplay di Jakarta kemarin, meski begitu tetep aja gak bisa dianggap biasa, harus ada evaluasi menyeluruh dari pihak promotor dan siapapun yang terlibat agar semua punya pengalaman yang baik dalam menonton konser musisi idola mereka. Keempat hal di atas juga yang bikin pada akhirnya banyak penonton nekat nerobos masuk area tribun dan mengganggu ketertiban di dalam.

Narasumber kami bilang kalau sebetulnya potensi kerusuhan sudah bisa dilihat dari banyaknya orang berbondong-bondong protes di depan Gate Ultimate, “Di depan gate ultimate, banyak orang ngantre dan kayak demo. Bahkan ada yang bawa poster entah apa. Mereka kayak nego-nego.” Ujarnya. Tapi tidak ditangani secara serius oleh pihak keamanan sehingga puncaknya saat lagu “Yellow” banyak orang berlarian menuju pagar yang sudah dijebol, meski banyak juga dari mereka yang gak bisa masuk area penonton karena diusir pihak keamanan, tapi fakta kalau banyak penonton yang menjebol dan menerobos area tersebut jelas merupakan sebuah kesalahan fatal.

Well, semoga kita bisa lebih bijaksana ya dalam menghadiri konser apapun baik skala kecil maupun besar, lebih bertanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain sehingga tidak menimbulkan potensi gesekan baik dari penonton, keamanan, panitia atau promotor.

Related Articles

Back to top button