Sepak Terjang Screeching Weasel di Arena Punk Rock

Teks: Ilham Fadhilah

Sebagai band punk rock yang influensial, tentu saja sepak terjang Screeching Weasel di arena punk rock merupakan sesuatu yang signifikan. Mungkin nama mereka memang tak pernah mencapai radar kesuksesan secara komersial ala Green Day, namun pengaruh musikalitas mereka sangat terasa di band-band punk rock di berbagai skala -termasuk yang komersil sekali pun. Ironis nggak sih? Padahal Mike Dirnt (bassist Green Day) dulu pernah sempat tergabung di band ini.

Awal mula terbentuk

Screeching Weasel Formasi Awal Rich Music Online
Screeching Weasel Formasi Awal (Via Rocknrollglobe.com)

Screeching Weasel lahir di pinggiran Chicago pada tahun 1986. Awalnya, mereka menggunakan nama seperti “All Night Garage Sale” dan “Wiggle” sebagai nama band-nya, tapi pada akhirnya memutuskan untuk menggantinya  dengan “Screeching Weasel”.

Sebelum Screeching Weasel muncul, sebenernya ada begitu banyak band bawah tanah yang lahir tahun 1980-an di arena punk rock. Namun mereka dianggap sebagai pengisi ruang kosong yang ada di antara Ramones dan Buzzcocks, juga sebagai pahlawan yang mengilhami band-band pop punk modern seperti Blink-182, Green Day, hingga Fall Out Boy. Anggapan itu muncul karena Screeching Weasel memainkan musik punk rock yang terinspirasi dari Ramones dan membalutnya dengan harmoni vokal yang sangat catchy. Sebuah predesor formula pop punk yang masih digunakan sampai sekarang.

Untuk urusan personil, sampai hari ini hanya Benjamin Foster (atau lebih dikenal dengan Ben Weasel) yang menjadi satu-satunya personil tetap yang masih ada di band-nya sejak Screeching Weasel berdiri. Maklum, dialah otak sekaligus punggawa grup musik kolega The Queers ini.

Rilisan-rilisan signifikan dari Screeching Weasel

Discogsscrwsl
Album Yang Membuat Screeching Weasel Sukses Untuk Pertama Kalinya, Boogadaboogadaboogada! (1988)

Mungkin tak banyak hal krusial yang terjadi pada karir musik mereka pasca mereka melepas album pertamanya di tahun 1987. Tapi, keberadaan Screeching Weasel mulai diperhitungkan ketika grup musik tersebut kembali menelurkan album sophomore-nya di tahun berikutnya. Album yang dimaksud yaitu Boogadaboogadaboogada! (1988).

Album yang dirilis di bawah naungan Roadkill Records ini sukses terjual sebanyak lebih dari 100.000 kopi eksemplar. Gambar cerpelai yang menjadi sampul album tersebut menjadi turning point bagi karir mereka di kancah punk rock. Mereka mulai mendapatkan tempat di scene punk setelah munculnya album ini, salah satunya adalah mereka didaulat menjadi opening act untuk penampilan Operation Ivy di Gilman Street tahun yang sama ketika album itu rilis.

Selain Boogada, album-album mereka yang lainnya macam My Brain Hurts (1991), Wiggle (1993), Anthem for a New Tommorow (1993), dan How To Make Enemies and Irritate People (1994) yang dianggap sebagai album yang inspiratif bagi kancah punk rock tahun 90-an silam. Contoh konkret pengaruh dari album-album ini tertuang jelas di karya-karya dari Blink-182 era Scott Raynor sampai dengan Teenage Bottlerocket. Sound poppy punk rock yang membuat kedua band tersebut mahsyur tentunya sangat dipengaruhi oleh apa yang telah Screeching Weasel kembangkan di masa lalu.

Screeching Weasel Wiggle Rich Music Online
Album Wiggle (Via Tumblr.com)

Pasca pembubaran kedua Screeching Weasel di tahun 1995, Ben Foster berekonsiliasi dengan dua personel sebelumnya, Dan Vapid dan Dan Panic, untuk membentuk proyek anyar bernama The Riverdales. Karir mereka terbilang lumayan mulus. Pasalnya mereka didaulat untuk ikut tur Eropa bersama Green Day pada rentang waktu yang sama. Namun pada tahun 1996, mereka memutuskan untuk menjalankan kembali Screeching Weasel sampai akhirnya Jughead pun diajak bergabung kembali. Akhirnya album terbaru mereka yang berjudul Bark Like A Dog menjadikan torehan pertama formasi terbaru ini dan dirilis di bawah label punk rock seminal, Fat Wreck Records.

Album tersbeut pun lagi-lagi menorehkan prestasi, mendiami nomor 34 di chart Billboard Heatseekers. Drama bongkar pasang personel pun terus berjalan seiring mereka menelurkan rilisan-rilisan barunya, seperti Television City Dream (1998), Emo (1999), Teen Punks in Heat (2000) hingga akhirnya mereka mengalami pembubaran untuik ketiga kalinya di tahun 2001.

Baca juga: Saturday Night Karaoke, Talenta Poppy Punk Rock ‘Sruntulan’ Masa Kini

Tragedi SXSW 2011

Youtube Player

Di masa ketika mereka sedang tidak aktif, Ben Weasel, Vapid, dan Panic tetap fokus bersama The Riverdales dan sempat merilis album solo. Sementara Jughead bermain bersama unit musiknya yang baru bernama Even in Blackouts. Namun tanpa disadari oleh banyak penggemarnya, pada tahun 2009 akhirnya Screeching Weasel kembali beraksi dengan wajah yang baru. Formasi ini berisi Ben Weasel, Vapid dan beberapa anggota baru seperti Simon Lamb (Ristalins), Justin Perkins (Yesterday’s Kids), dan Adam Cargin (Blueheels). Formasi ini berhasil menelurkan sebuah album pada tahun 2011 yaitu First World Manifesto. Kehadiran Screeching Weasel kali ini lebih dielu-elukan banyak orang dan albumnya pun terbilang sukses. Mungkin karena status mereka di era tersebut sudah dianggap sebagai living legend. Tapi semua euforia itu terpaksa harus berhenti akibat sebuah tragedi kontroversial yang menimpa Ben Weasel.

Pada gelaran SXSW 2011, Ben Weasel menyerang dua wanita saat perhelatan tersebut digelar. Ben berargumen bahwa tindakan yang dia ambil adalah sebuah bentuk pertahanan di atas panggung ketika ada intervensi dari pihak luar yang terasa berbahaya. Namun pada akhirnya, publik pun mengetuk palu dan memvonis bahwa Ben Weasel memang salah. Meskipun Weasel sudah melancarkan permintaan maaf melalui website Screeching Weasel, tapi semua rekan bandnya menyatakan bahwa mereka tidak akan kembali tampil live sebagai Screeching Weasel lagi di masa mendatang.

Tragedi tersebut tidak menghentikan Ben Weasel untuk tetap melaju dengan membawa bendera Screeching Weasel. Dengan formasi terbarunya, mereka baru saja merilis album terbarunya yang bertajuk Some Freak Of Atavism tahun lalu. Album tersebut mendapatkan respon yang positif dari para die-hard fans-nya dan menganggap bahwa Screeching Weasel memang tidak akan pernah mati selama Ben Weasel tetap hidup.

Pengaruh di kancah punk rock dunia

Teenage Bottlerocket Rich Music Online
Teenage Bottlerocket, Salah Satu Band Yang Terinspirasi Oleh Screeching Weasel (Via Baltimoresoundstage.com)

Formula musik yang Screeching Weasel mainkan dianggap sebagai jembatan antara jurus tiga kunci yang dipopulerkan Ramones dan abrasifnya hardcore punk. Pendekatan musikalitas yang Screeching Weasel mainkan mengilhami banyak band pop punk/ punk rock di era tahun 90-an dan juga awal 2000-an. Sebut saja band-band seperti Masked Intruder, Teenage Bottlerocket, sampai MxPx pun terinspirasi oleh Screeching Weasel.

Tak hanya band di luar negeri, beberapa band lokal pun ada yang sangat jelas mengambil kaidah poppy punk rock ala Screeching Weasel. Band-band macam Saturday Night Karaoke, The Rang-Rangs, dan Fatrace adalah penganut setia Weasel-core dan mengamalkan semua aspek musiknya dengan efektif. Mungkin di Indonesia sendiri, sound poppy punk rock ala Screeching Weasel memang tidak populer di kalangan pendengar muda. Hal itu bisa dipahami karena tren pop punk dan punk rock yang dicerna oleh para pendengar muda memang melewatkan euforia Screeching Weasel dan gelombang poppy punk rock rilisan Lookout! Records.

Screeching Weasel pun membuktikan bahwa sebagai band berstatus punk rock veteran tidak perlu menjajaki tangga popularitas secara komersil. Pengaruh musik mereka masih terasa dan diimplementasikan oleh banyak punk rocker di luar sana yang ingin membuat karya poppy punk rock yang pure raw energy dan minim gimmick.

Related Articles

Back to top button