Senn Ngebuktiin Kalau Main Pop Punk Nggak Perlu “Menye-Menye”

Sudah terlalu sering stereotip menye-menye dan cengeng menempel ke musik pop punk selama ini. Faktor utamanya yaaa, karena terlalu banyak band yang mengambil referensi dari pusat yang sama tanpa memberikan cita rasa identitas bandnya sendiri. Kayak Blink lagi, kayak Neck Deep lagi, ah mungkin kamu udah sering denger keluhan saya soal band-band pop punk medioker hari ini.
Tapi tenaaang, meski saya banyak ngutruk soal band pop punk yang B aja, saya pasti bakalan ngasih kamu alternatif baru buat didengerin. Biar seger aja playlist-nya, friend. Untuk tulisan ini, saya akan merekomendasikan SENN, sebuah unit pop punk ngambek dari Wates, Yogyakarta. Eits, jangan suudzon dulu. Walau mereka berasal dari daerah sekitaran Yogya, mereka juga nggak mirip Endank Soekamti. Jauh banget malah.

SENN yang digawangi oleh Nanda (gitar+vokal), Abhi (bass+vokal), dan Dhani (drum+vokal) ini terbentuk tahun 2015 silam. Sejauh ini mereka udah punya satu album penuh yang judulnya Catman Seminar dan satu rilisan three-way-split bareng band Dirty Ass dan Fatrace. Kamu jangan sampai terkecoh sama cover album mereka yang bergambar kucing lucu, friend. Lagu-lagu mereka penuh energi dan jauh dari kesan ‘menye-menye’. Semua lagu-lagu Senn bernuansa pop punk ala Jepang yang isian vokalnya dimuntahkan secara paksa sampe urat leher kamu membesar. Pasti kamu juga pernah ngalamin momen kayak gitu ‘kan kalau lagi marah atau teriak? Nah, itulah luapan energi vokal itulah yang membuat SENN berbeda dengan band-band pop punk masa kini pada umumnya.

Selain pembawaan lagunya yang berbeda, konten lirik beberapa lagu milik SENN juga menjadi daya tarik tersendiri. Contohnya di lagi “Neko”, lagu itu menceritakan tentang gemesnya kucing peliharaan. Ada juga “Jobless Song” yang sebuah proyeksi dari kekesalan nggak dapet-dapet kerja. See? Playing pop punk doesn’t need to be like mushy or cliche. Hal-hal yang sering ditemukan sehari-hari pun bisa dijadikan inspirasi.
Ngomongin lagu, kayaknya SENN ini terobsesi banget sama kucing. Ada beberapa lagu lainnya yang membahas seputar kucing. Kayak di lagu “Siluman Kucing” dan “My Cat Dahmers”. Lucu juga sih, nuansa manisnya dituangkan ke subjek lain selain lawan jenis. Mungkin buat kamu yang lagi bingung mau nulis lagu cinta atau romantis, boleh dicoba juga ke benda lain. Misalnya sayang sepeda, sayang galon air 19 liter. Jelas-jelas pasti nggak akan awkward kayak ngasih lagu cinta ke lawan jenis.
Overall, SENN layak kamu dengerin kalau kamu pengin dapetin sound pop punk dengan suasana baru. SENN rules.