RICH NEWS

“Samsara”, Proyeksi Puisi dan Post-rock Bernuansa Muram dari Lebur

LEBUR merupakan unit post-rock yang berdiri pada pertengahan Januari lalu. Sebagai penanda nafasnya di kancah musik lokal saat ini, mereka merilis “Samsara” sebagai debut single-nya yang dilepas pada 16 Agustus lalu di bawah payung Majesty Records

Unit berisikan Tomi Wilhem (vokal), Jimi Ilyas (gitar), Daniel Fath (bas) dan San Farel (drum) ini mengolah “Samsara” dengan ramuan instrumental post-rock yang dibalut vokal seakan tengah membacakan puisi, atau mungkin akan lebih akrab jika disebut sebagai spoken words.

Samsara

Dari segi lirikal, mereka banyak mengambil inspirasi dari karya-karya filsafat-sastra oleh filsuf Friedrich Nietzsche juga sosok seniman Jean-Michel Basquiat yang dituliskan oleh Drajat T. Jatmiko dan Riska Kahiyang lewat buku ean Michel Basquiat Raja Seni Jalanan (2019). 

“Samsara” menyampaikan narasi keputusasaan  dalam suatu hubungan kedua insan yang mulanya saling memuja. Upaya yang bermuara pada kemustahilan dan kesia-siaan meski telah begitu keras mencobanya. Lewat penggalan liriknya, “..mari menjadi samsara bersama tapi tidak dalam luka” mereka menggambarkan bahwa guratan takdir telah digariskan, maka tak akan ada yang dapat diubah.

Kabarnya, mereka juga sedang mengerjakan EP yang akan rilis tahun ini. Mereka akan membalutnya dengan warna gelap. Meleburkan kesedihan keputusasaan, kematian, kegagalan, depresi yang ketika digabungkan akan menjadi mimpi buruk terkelam.

Sebagai pengantar menuju EP mereka mendatang, sila klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan “Samsara” dari LEBUR ini, friend!

Back to top button