Review Album Kunto Aji – Pengantar Purifikasi Pikir
Kesederhanaan musik yang ditawarkan Kunto Aji kali ini sangat cocok dengan karakter musiknya yang kontemplatif. Sehingga, lebih memantik pendengar untuk menyelami dirinya lebih dalam lagi.

Kunto Aji mengatakan, album Pengantar Purifikasi Pikir menghadirkan tema besar tentang bertumbuh. Hal itu meliputi berbagai rasa dan dorongan besar soal apa yang membuat ia tumbuh dan tetap mau menjalani hidup.
Jika disimak tema-tema lagunya, ujaran penyanyi asal Jakarta ini memang benar adanya. Contohnya, seperti di lagu “Urip”, “Urup”, dan “Rona Merah Langit” yang menyajikan sejumlah untaian tentang kebangkitan dan pantang menyerah dalam merawat mimpi yang tak kunjung nyata.
Selain itu, di lagu “Melepas Pelukan Ibu” ia juga tak lupa memberi tahu kepada pendengar, bahwa akan selalu ada pengorbanan dalam mengejar cita-cita.
Namun, entah ia sadar atau tidak bahwa tema besarnya yakni pertumbuhan itu, juga tercermin pada gubahan aransemen di album ini yang terasa lebih sederhana dan tulus. Artinya, ia kali ini terkesan lebih mementingkan komposisi musik yang efektif guna menyampaikan pesan secara maksimal, dibandingkan menawarkan progresi dan notasi yang di luar nalar layaknya album Mantra Mantra.
Menariknya, walaupun terkesan lebih minimalis dibandingkan Mantra-Mantra, album ini juga menghidangkan eksplorasi sound yang lebih ciamik. Salah satu contohnya yakni penggunaan reverb-nya yang membawa kesan lebih manis dan legit sehingga mampu menciptakan imaji yang kian liar lantaran hanyut dibuatnya.
Jika boleh memilih satu lagu di antara rentetan track di dalam album ini, pilihan saya jatuh ke “Rona Merah Langit”. Intro dengan ketukan drum ala hip-hop yang sangat mengigit, kehadiran sedikit tremolo yang apik, dan lirik yang relevan menjadi alasan mengapa saya memfavoritkan track ini. Sekaligus, ketika mendengarkan entah mengapa saya seketika teringat dengan nuansa rnb lawas Indonesia kala itu.
Jangan lupakan juga desain artwork oleh Iqi Qoror pada album ini yang menjadi salah satu favorit saya di tahun ini. Serangkaian warnanya berhasil merepresentasikan harapan yang digaungkan oleh Kunto Aji. Gambarnya juga terkesan sureal tetapi tetap indah dipandang.
Pada akhirnya, kesederhanaan musik yang ditawarkan Kunto Aji kali ini sangat cocok dengan karakter musiknya yang kontemplatif. Sehingga, lebih memantik pendengar untuk menyelami dirinya lebih dalam lagi saat malam hari, sebelum bergegas menyantap hari yang sibuk keesokan paginya.