Review Album Ali – Malaka: Sekumpulan Groove Agresif nan Membahana

Gerombolan track yang bersekutu untuk memantik hasrat bergoyang dalam palung diri manusia.

Mungkin saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang tak sabar menantikan peluncuran album penuh dari Ali. Alasannya, tentu berkat debut single-nya yang membahana berjudul “Dance, Habibi” yang dirilis pada 2021 lalu.

Kemudian, hasrat itu semakin liar ketika saya menyaksikan penampilan mereka kala itu di event Guinness Smooth Session di Jakarta pada 2022 lalu. Sebotol bir dingin, dipayungi langit jingga dalam nuansa perkebunan, bersama crowd yang sibuk menari bersama kerabatnya dengan pakaian yang nyentrik, adalah bayangan saya yang terealisasikan pada acara tersebut ketika mendengarkan lagu-lagu mereka. Apalagi, dengan membawakan berbagai lagu yang belum digulirkan ke digital streaming musik, mampu melancarkan animo saya terhadap perjalanan mereka selanjutnya.

Kini, rasa penasaran itu telah usai. Ekspektasi pun terlampaui. Sehingga menjelma menjadi rasa puas yang dahsyat, berkat Ali melepas album penuhnya yang bertajuk Malaka beberapa waktu lalu.

Saya tak ingat kapan terakhir kali bergoyang secara lepas mendengarkan album Indonesia belakangan ini. Ya, hanya bergoyang, memejamkan mata, menikmati buaian kocokan gitarnya, tanpa tendensi untuk memaknai lagu karena nihil berisi lirik-lirik pretensius. Groove-nya juga sangat agresif, sehingga tak mungkin rasanya untuk berdiam diri saja mendengarkan album ini.

Walaupun, di lagu “South East” mereka berniat untuk sedikit meredam dendangan pendengarnya. Namun itu pun tetap apik lantaran imajinasi saya yang justru kian tak terkendali. Entah mengapa, saya membayangkan diri sedang tergeletak di hamparan pasir pantai, serta dikelilingi para hippies bau badan dengan rambut lusuhnya. Silahkan tertawa jika kalian menganggap bagian itu aneh.

Namun yang terpenting dari semua itu adalah, Ali tidak menawarkan hal baru. Tapi, piawai memoles notasi dalam musik usang yang diusungnya. Sehingga apa yang dilakukan AKA sejak dulu, mampu dimodifikasi menjadi hal yang menarik dan mood yang berbeda berkat racikannya.

Seluruh track mampu menciptakan anggukan kepala yang konstan. Sulit memilih salah satu untuk diberikan piala. Bahkan saya cukup yakin album Malaka ini akan terus hinggap di playlist ‘heavy rotation’ dalam kurun waktu yang cukup lama.

Lebih menarik lagi, pastinya saya akan menantikan penampilan mereka selanjutnya dengan lokasi di bibir pantai atau pegunungan yang dingin. Tentunya bakal lebih ciamik untuk dinikmati.

Related Articles

Back to top button