Rekomendasi Soundtrack Film Bertema Coming of Age

Terdengar picisan sih, namun tanpa disadari kita mungkin sering meromantisasi kejadian-kejadian yang terjadi pada keseharian agar dirasa nggak terlalu membosankan atau memuakkan. Terkadang juga, scene tertentu dalam film yang habis kamu tonton terbesit di kepala jika dirasa relate dengan apa yang terjadi di sekitar kamu.
Untuk kamu yang baru atau masih menginjak kepala dua, kadang hal-hal picisan seperti putus cinta, jatuh hati, sampai merasakan perkawanan yang sangat erat rasanya merupakan episode dalam hidup yang sering diromantisasikan. Nah, untuk melengkapinya, kali ini saya akan merekomendasikan 5 lagu yang cocok untuk menjadi backsound dari setiap scene tersebut. Tentunya kamu boleh merekomendasikannya kepada teman, pacar, atau mungkin menelannya sendiri agar atsmosfer dalam cuplikan film yang ada di benak kamu semakin berasa. Check these out!
What’s Eating Gilbert – I Wanna Hold You

Menjalin hubungan dengan seseorang memang suatu hal yang dirasa menyenangkan dan dapat membangkitkan gairah ketimbang menjalani hari-hari membosankan sebagai seorang lajang. Melakukan hal-hal bodoh, menertawakan hal-hal sederhana, hingga membicarakan mimpi masing-masing mungkin terdengar manis jika kamu coba membayangkannya sekarang.
Lagu ini dapat diputar sebagai bentuk perasaan senang terhadap seseorang atas apapun yang telah dia lakukan, meski sederhana sekalipun.

Algernon Cadwallader – I Wanna Go To The Beach

Lagu ini memang menggambarkan suasana hati ketika sedang cerah dan tentunya diikuti oleh agenda menyenangkan yang tengah menanti. Berencana akan pergi berlibur dengan orang-orang tersayang, menikmati hari demi hari dibawah terik matahari karena latar cuaca menunjukan liburan musim panas.
Kamu dapat memunculkan utopia dalam benak sekarang. Episode paling menyenangkan dalam hidup dengan latar cerita berlibur akan terasa sangat cocok jika menyandungkan lagu ini sebagai backsound-nya.

Owen – The Countours

Ketika drama menyedihkan dimulai, melarikan diri dari segalanya dirasa sebagai jalan keluar utama yang paling memungkinkan. Di bawah lampu jalan dan gelapnya langit serta pikiran, kamu mengendarai mobil dengan kecepatan 60-80km/jam. Tanpa arah, tanpa teman. Hanya ingin mengasingkan diri dengan sebungkus rokok dan beberapa kaleng bir di bagasi belakang.
‘The Countours’ dari Owen dapat melatari suasana mengendarai penuh kekosongan tersebut dan mengalirkan emosi paling dalam lewat alunan tenang berdurasi 05:48 ini. Mungkin saja dapat mengiringi air mata yang menetes saat sedang mengenggam setir mobil. Lebay sih, tapi kadang terasa relate juga, kan?

Texpack – The Lizard Knight and the Violet Queen

Pernah liat scene dramatis ketika hubungan yang mulai retak akibat suatu masalah ala-ala film coming-of-age? Setelah semuanya dibahas dan enggak nemu titik tengahnya, bantingan pintu terakhir terdengar, keluar dari halaman rumah dan pulang dengan perasan tak menentu.
Setelah pulang, kamu mulai memikirkan hal-hal yang sudah terjadi. Entah menyesali atau merindukan ketika semuanya baik-baik saja. Lagu ini bisa jadi teman buat kamu ketika ngalamin scene tersebut di kehidupan nyata, terdengar cheesy, tapi kalau besok-besok benar kejadian, kamu cobain aja, deh!

Joyce Manor – Wildflowers

Setuju nggak sih, kalau lagu ini diputar ketika ending dari sebuah film coming-of-age menemui ujungnya? Tentunya dengan akhir cerita yang bahagia. Kredit dari film tersebut muncul, mulai dari jajaran produser hingga ucapan terimakasih pada pihak-pihak terkait dengan lagu ini masih berputar sebagai latar suaranya.
Namun, jangan salah sangka, bukan berarti imajinasi kamu pun harus ikut berakhir akibat narasi barusan. Kamu dapat menempatkan bagian ‘happy ending’ nya sesuai kemauan. Jika sudah menemukannya, maka dapat saya katakan itu lah waktu yang tepat untuk memutar lagu ini.

Nah, itu dia kelima lagu yang bisa jadi backsound music ketika kamu membayangkan kehidupan kamu sebagai film coming of age. Di antara kelima lagu tersebut, kira-kira yang mana nih favorit kamu?