Quaint. Rilis EP Perdana “Gray Timeline”: Bercerita Soal Perjalanan Individu Mencapai Fase Penerimaan
Band emo asal Padang, Quaint. menceritakan proses penerimaan kesialan dalam hidup pada EP perdananya, “Gray Timeline”.

Unit emo asal Padang, Quaint. merilis EP perdana bertajuk Gray Timeline pada 10 November lalu di bawah naungan Haum Entertainment. Karya ini menyampaikan sudut pandang dari individu yang kecewa dengan semua perlakuan buruk dalam kehidupannya. Namun, pada akhirnya ia mencoba untuk memaklumi semua kesialan tersebut.
Band yang digawangi Aldio Misky Muhammad (vokal), Muhammad Wira Rizki (gitar), Bambang Suheri (gitar), Rezky Wahyudi (bas) dan Alhutri Rahmat (drum) ini juga menggunakan kata ‘gray’ dalam judul EP sebagai rujukan pada ketidakpastian yang dialami pada perjalanannya hidupnya.
Menariknya, EP ini juga berakar dari teori psikologi Radical Acceptance yang dikemukakan Carl Rogers, yang berarti ‘penerimaan’ adalah langkah menuju perubahan.
Dimulai dari trek pertama “Bond” yang menghadirkan latar belakang dan konteks keseluruhan EP. Pada trek tersebut pendengar bisa memahami bagaimana rasa kecewa itu muncul. Kemudian, dilanjutkan dengan “Tiny Grin” yang menggambarkan soal kekesalan dapat berubah menjadi rasa lega.
Lalu, melalui trek ketiga “Dreamwave” pendengar bisa merasakan proses karakter menuju pemulihan. Sementara di trek keempat “Condoning” mereka mengutip sebuah film di mana seseorang telah mengecewakan orang-orang yang berbuat baik kepada dirinya.
Terakhir pada trek kelima “Occasionally” seseorang itu sudah bisa memaklumi semua kenyataan bahwa semua kesialan tersebut merupakan bagian yang tak bisa terhindarkan dari kehidupan.
Proses rekaman EP ini dilakukan di berbagai studio. Rekaman vokal dilakukan di Funhouse Recording. Sementara untuk rekaman instrumen berlokasi di Putra Tunggal Studio. Perihal mixing-mastering dikerjakan di Sagat Studio.
Dalam proses penggarapannya, selain Aldio sang vokalis yang menulis lirik, Quaint. juga turut mengajak beberapa nama seperti Toteng ‘Forgotten’ (sound engineer) dan Ibob (mixing-mastering).