RICH FEATURESRICH LISTRICH NEWS

Perpanjangan Nafas Label Rekaman Independen di Bandung

Coba saya tanya, ada berapa jumlah independent record label yang berada di kota Bandung saat ini? Mungkin yang “terkenal” ada beberapa nama, tapi pernah ngeh nggak, kok itu-itu lagi aja yang selalu muncul dengan rilisan-rilisan yang baru.

Mungkin pada akhirnya kalau membahas label rekaman di Bandung, bakalan selalu muncul cerita romantisme akan waktu seperti FFWD yang identik dengan meledaknya rilisan Mocca sampai The Sigit. Untuk segmen ‘musik keras’, mungkin hari ini nama seperti DSSTR atau Grimloc Records yang selalu jadi household name kalau pembahasan soal label rekaman asal Bandung sedang diperbincangkan. Tapi plis deh, lama-lama bosen gak sih kalo yang dibahas yang itu-itu lagi?

Nah karena keresahan itulah, kali ini saya bakal ngoper daftar beberapa nama record label dari Bandung yang patut untuk mendapatkan perhatian karena punya rilisan-rilisan yang membawakan angin segar.

Benalu Records

Memulai kiprahnya dengan merilis Split CD unit emo violence asal Bandung, Gauth bersama band asal Argentina,  Bahia, Benalu berhasil menyalamatkan nafas musik emo yang mungkin sempat tersendat dan hiatus di kota ini. Benalu berkontribusi sebagai rumah band-band emo muda nan potensial seperti Glare dan AILLIS.

Aillis

Rilisan dari Benalu Records bisa manjadi pilihan ketika telinga kalian minta di jejali lagu-lagu untuk melampiaskan amarah pada kehidupan, mengasingkan diri di dalam lubang pikiran yang kadang berisikan candu mengasihani diri sampai ketakutan akan semua itu mati dengan sendiri. Intinya Benalu siap menafkahi hasrat kalian akan rilisan-rilisan emo yang nge-roots dan menendang pantat.

Sorge Records

Kalian ingat nggak band yang bernama Elemental Gaze? Itu lho, yang pernah jadi band pembuka Mono, band shoegaze-core legendaris dari Jepang. Atau Banda Neira deh, masa nggak tahu? Nah, label yang menaungi kedua band itu adalah Sorge Records yang berbasis di Bandung.

Noirless

Tapi rilisan Sorge yang paling mencuri perhatian saya adalah Noirless, yang merilis single  bertajuk “Better Left Unsaid“ pada 2018 di tahun di Sorge. Kenapa menarik perhatian? Soalnya mereka bawain musik Nu-Gaze yang terbilang langka di radar skala musik nasional. Keren.

Rumus Records

Nah ini label muda potensial di ranah alternatif. Setelah mengambil langkah awal meluncurkan sebuah album kompilasi Rock N’Fakkk: Vol.3, Rumus Records menginisiasi beberapa rilisan untuk beberapa band baru yang penting di ranah musik alternatif. Beberapa roster yang dinaungi oleh Rumus diantaranya ada Bitzmika, Jatinangor Psychology, dan Lightspace. Weekend Roll dan unit reggae asal Bandung, Tomcat And Jerry juga pernah punya rilisan dari Rumus Records pada 2017.

Lightspace
Krusial atau tidaknya kehadiran label rekaman independen sebenernya balik lagi ke persepsi masing-masing. Mungkin masih ada yang percaya dengan moda bisnis label sebagai salah satu cara yang memudahkan para musisi untuk bisa mendistribusikan musiknya lebih luas. Ada juga yang memang sudah tidak percaya dengan peran record label dan lebih memilih untuk mengerjakan semuanya sendiri. It’s up to everyone about it.
Tapi kalau konteksnya kembali membicarakan Bandung, saya rasa kehadiran independent record label masih sangat diperlukan sebagai sebuah kolektif yang mampu memberikan kinerja layaknya akan kolaborasi. Maksudnya, semua rilisan dan karya bisa dikerjakan barengan agar kisaran pendengaran dan distribusi yang dijangkau bisa lebih luas dan masif. Intinya mah, layaknya orang Sunda yang suka guyub, berkarya pun harus guyub. Makin rame dan beragam, makin asyik. Iya nggak?

Back to top button