Minor Threat, Legenda Hardcore Asal Washington, D.C.

Teks: Reza Ilham
Minor Threat adalah band hardcore punk legendaris yang lahir di Washington, D.C. Dipimpin oleh vokalis Ian MacKaye, band ini dikenal akan etos kerja mandirinya. Melalui lagu-lagu mereka, grup musik tersebut secara terang-terangan menolak penggunaan narkoba dan alkohol di dalam hidup mereka, mendukung politik anti kemapanan, serta menyerukan kesadaran diri ketika mengambil keputusan. Hampir seluruh lagu milik mereka terasa cepat, tajam, dan mematikan. Malah seringkali lagu-lagunya hanya berdurasi sekitar satu menit.
Awal terbentuk
Minor Threat terbentuk setelah band pertama Ian Mackaye, Teen Idles memutuskan untuk bubar. Grup musik ini lahir sebagai bentuk perpanjangan nafas dari Ian MacKaye dan Jeff Nelson yang masih punya hasrat untuk bermusik. Di tahun 1980, Lyle Preslar bergabung dengan unit hardcore punk ini. Awalnya, dia adalah vokalis untuk band bernama Extorts. Tak lama dari waktu Lyle bergabung, Brian Baker didaulat sebagai pemain bass dari band yang terkenal dengan lagu “Seein’ Red” ini dan inilah formasi awal yang menggawangi Minor Threat untuk menjajaki kancah hardcore punk yang sedang sporadis di era itu.

Sebagai pembuka perjalanan mereka di lingkup hardcore punk, Minor Threat merilis album mini yang berjudul sama dengan nama bandnya. Berkat rilisnya EP tersebut, di sepanjang tahun 1981 mereka bisa bermain di banyak gigs punk rock di area East Coast. Berbicara soal panggung Minor Threat, konon kabarnya gig pertama yang mereka jajal terjadi di sebuah ruang bawah tanah di bilangan Washington. Di acara itu mereka bermain bersama Bad Brains dan S.O.A (band pertamanya Henry Rollins, vokalis Black Flag)
Etos kerja DIY dan Straight Edge

Munculnya Minor Threat di ranah hardcore punk kala itu cukup menyita perhatian para penggiat di dalamnya. Pengaruh Minor Threat mulai menjangkit banyak orang di scene tersebut berkat semangat dan attitude do it yourself (DIY) yang dijunjung tinggi oleh mereka di bawah sampai di atas panggung. Melalui semangat ini, tidak jarang Minor Threat sebagai band ikut berkontribusi dalam proses persiapan dan produksi untuk panggung penampilannya.
Baca Juga: Jika Minor Threat Tidak Pernah Ada, Akankah Istilah Straight Edge Lahir?
Tanpa bermain-main, Minor Threat selalu mengaplikasikan etos kerja DIY secara menyeluruh di proses produksi album mereka. Setiap karya yang dirilis berada di bawah naungan Dischord Records, sebuah label rekaman yang didirikan oleh Ian MacKaye dan Jeff Nelson, masih mereka jalankan dengan pola produksi DIY.
Pengaruh lain yang cukup kentara lewat kehadiran mereka di ranah hardcore punk Washington D.C. dikala itu adalah konsep gaya hidup Straight Edge yang mereka nyanyikan di lagu yang berjudul sama. Karena pada masa itu, ranah hardcore punk di Amerika Serikat masih berkutat dekat dengan citra gaya hidup bebas dan liar. Minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang merupakan hal yang begitu lumrah digunakan oleh para penikmat musik tersebut.
Lewat lagu berjudul “Straight Edge”, Ian MacKaye (sang penulis lagu) menceritakan tentang gaya hidup di bawah pengaruh minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang bukanlah gaya hidup yang ia sukai. Meski lirik lagu tersebut memang terdengar sangat keras menyuarakan gaya hidup yang lebih sehat, tetapi Ian dan Minor Threat selalu menganggap Straight Edge hanyalah sebuah pilihan, bukan konsep dogmatis apalagi movement. Dia hanya mengutarakan pendapatnya saja, bukan mencoba membuat semua orang lebih baik daripada sebelumnya.

Berawal dari lagu berdurasi kurang dari 50 detik ini, beberapa individu di scene hardcore punk menafsirkan straight edge sebagai sebuah terminologi akan gaya hidup bebas alkohol, narkoba, dan segala hal yang bersifat adiktif. Sampai-sampai ada yang menganggap bahwa Straight Edge adalah sebuah gaya hidup yang komunal dan memang menjadi alternative lifestyle bagi orang-orang yang memiliki persepsi sama dengan apa yang Mackaye pikirkan. Padahal awalnya, “Straight Edge” hanyalah lagu curahan hati yang bersifat personal. Namun kenyataannya, banyak orang yang menganggap bahwa Ian Mackaye “mengajarkan” mengenai konsep gaya hidup ini.
Akhir hikayat Minor Threat

Pada tahun 1982, bassist Brian Baker hengkang dari Minor Threat dan digantikan oleh Steve Hansen. Brian Baker melanjutkan perjalanan musiknya bersama Meatmen , Junkyard , dan Dag Nasty. Dengan Hansen yang masuk sebagai personil barunya, mereka merekam satu-satunya album penuh mereka yang bertajuk Out of Step.
Pasca rilisnya di tahun 1983, album ini menjadi populer di ranah musik bawah tanah dan Minor Threat pun menjadi semakin terkenal -sebuah ironi dimana MacKaye kerap menolak semua hal yang berbau popularitas. Pada akhir tahun yang sama, dia memutuskan untuk membubarkan Minor Threat.
MacKaye dan Nelson terus menjalankan Dischord Records yang berkembang pesat hingga tahun 90-an. Pasangan ini juga bermain bersama di band lain yaitu Egg Hunt. Setelah pembubaran Egg Hunt , Nelson bermain dengan berbagai band termasuk Three dan Senator Flux lalu MacKaye bermain dengan Embrace, Skewbald, dan Pailhead sebelum membentuk Fugazi.
Lewat umur yang belia untuk sebuah band yang dianggap berpengaruh, Minor Threat sampai hari ini masih selalu di elu-elukan reputasinya. Nilai positif lewat pergerakannya di masa lalu sampai gaya hidup yang terus mereka jaga sampai sekarang mungkin tak pernah terpikirkan oleh mereka akan mempengaruhi generasi di bawahnya. Harus diakui, Minor Threat adalah band hardcore punk yang jasanya akan terus dikenang sepanjang masa.