Mengenal Lebih Jauh Istilah ‘Midwest Emo’ dan Pengaruhnya Saat Ini

Saya yakin buat kamu yang baca artikel ini sudah familiar atau setidaknya pernah mendengar istilah midwest emo yang sejak beberapa tahun ke belakang cukup ramai diperbincangkan oleh para pendengar musik arus pinggir tanah air. Tapi sebenarnya apa sih midwest emo itu? Melalui tulisan kali ini, saya ingin mencoba untuk mengajak kamu berkenalan lebih jauh dengan istilah tersebut. Semoga bisa jadi sebagai tambahan informasi, jadi pas ada temen yang ngebahas soal hal ini, yaa nggak nge-blank amat lah. Hehehe. Tanpa perlu berlama lagi, mari kita mulai~
Perkenalan
Seperti yang kita tahu, istilah emo/emocore pertama kali muncul pada era 80an yang berasal dari scene hardcore-punk di Washington D.C. dengan kemunculan Rites of Spring. Memasuki tahun 90an, pergerakan dari gelombang tersebut mulai masif hingga akhirnya mempengaruhi beberapa daerah di sekitarnya. Kalau berbicara secara geografis Washington D.C. terletak di wilayah southeast Amerika Serikat, dan yang terdekat dari daerah tersebut adalah wilayah midwest. Maka pada proses penyebarannya, tentunya berjalan secara perlahan dan berlangsung secara bertahap melalui daerah terdekat, mengingat belum adanya teknologi informasi seperti yang kita rasakan seperti saat ini. Tapi, band-band pada daerah tersebut tidak lantas menyerapnya secara mentah-mentah, melainkan melakukan pendekatan yang sangat berbeda.

Berbeda dengan gelombang aslinya yang melakukan pendekatan kepada musik yang cenderung agresif dan “liar”, ketika memasuki wilayah midwest, band-band yang ada pada wilayah tersebut melakukan pendekatan yang lebih kalem dan melodius. Menggabungkan unsur dari indie-rock, punk, math-rock, bahkan jazz pada aransemen lagu yang mereka buat. Permainan gitar yang twinkly, nyanyian vokal yang terdengar whiny, yang dibalut oleh ketukan bertempo sedang, jadi beberapa hal yang menjadi ciri khas band-band tersebut. Selain itu, pada aransemen musiknya nggak jarang juga ditambah oleh bebunyian dari instrumen lain seperti terompet atau tamborin,sampai-sampai ada bercandaan kalau band yang membawakan sound midwest emo itu harus menggunakan terompet agar sahih. Hingga pada akhirnya hal tersebut yang mendefinisikan sound pada gelombang kedua musik emo (2nd wave emo) dan karena hal tersebut terjadi di daerah midwest, pada akhirnya karakter sound tersebut dikenal sebagai midwest emo.
Beberapa band yang disebut sebagai awal dari pergerakan 2nd wave emo tersebut di antaranya adalah Cap’n Jazz, American Football, Mineral, dan The Promise Ring. Maka nggak heran rasanya ketika kamu mengenal term midwest emo dari band-band tersebut, karena memang mereka lah beberapa dari sekian banyak pelaku awalnya. Namun, pada perjalanannya band-band dengan dosis pop-punk yang cukup tinggi seperti Jawbreaker dan The Get Up Kids juga memiliki andil yang besar dalam penyebarannya. Kalau saya pribadi, seperti yang udah bisa kamu tebak, mengenal istilah tersebut melalui band bapak-bapak kesukaan kita semua, American Football.
Emo-Revival/4th Wave Emo dan Pengaruh di Ranah Lokal
Setelah sempat tenggelam dan tergantikan oleh pergerakan emo di era 2000an yang melakukan pendekatan melalui musik metalcore dan/atau gothic, seperti yang bisa dilihat di MTV. Term midwest emo kembali populer sekitar tahun 2007 yang banyak disebut sebagai awal dari sebuah pergerakan bernama emo-revival. Walaupun sebenarnya istilah ‘emo-revival’ dianggap cukup kontroversial, jadi mari kita sebut dengan 4th wave emo aja, biar aman. Hee. Berbagai media musik asing memilih untuk nggak menggunakan istilah “revival” ini karena menurut mereka pergerakan emo memang nggak pernah mati, kitanya aja sebagai penikmat musik yang berhenti menyelami scene tersebut lebih jauh. Untuk masalah itu mah, saya serahin aja ke kamu aja mau nyebutnya gimana.
Anyway, kemunculan dari sebuah label bernama Count Your Lucky Stars, disebut sebagai salah satu faktor utama kenapa term midwest emo kembali meledak dan dikenal banyak orang melalui para roster-nya, seperti Algernon Cadwallader, Empire! Empire! I Was A Lonely Estate, CSTVT, dan yang lainnya. Band-band tersebut mengambil saripati dari formula midwest emo di era 90an, namun diberi twist tambahan sehingga pada akhirnya musiknya terdengar segar. Setelah band-band tersebut memasuki masa hiatus atau bahkan bubar, “perjuangannya” kemudian diteruskan oleh band-band seperti Tiny Moving Parts, The World Is A Beautiful Place & I Am No Longer Afraid To Die, I Love Your Lifestyle, dan lainnya yang masih aktif hingga saat ini.

Setelah berlangsung beberapa lama, akhirnya gelombang tersebut juga sampai ke Indonesia. Tepatnya sekitar tahun 2010an awal dengan kemunculan banyak band yang membawakan sound pada era awal kemunculan emo dan secara diam-diam menyebar di bawah tanah alias underground, nggak terdeteksi oleh radar orang kebanyakan. Untuk mendokumentasikan hal tersebut, pada akhirnya muncul sebuah kompilasi bernama ‘Revolution Autumn’ pada tahun 2014 yang diinisiasi oleh 3 label, yaitu Rizkan Records, Sailboat Records, dan Relamati Records. Selain mengenalkan istilah midwest emo, rasanya pada kompilasi tersebut juga berperan dalam mengenalkan istilah skramz atau biasa dikenal dengan sebutan (((real screamo))). Setidaknya buat saya pribadi, sih.
Menurut pendapat saya, kalau kamu ingin menelusuri awal kemunculan band-band dengan sound midwest emo di ranah lokal, bisa ditelusuri melalui kompilasi tersebut. Beberapa nama yang saya maksud adalah woodcabin. dan What The Sparrow Did To You, kedua band keren yang sayang banget nggak berumur panjang. Tapi, pada saat itu belum terlalu banyak orang yang ngeh dengan keberadaan kedua band tersebut, sehingga (sayangnya) hanya dikenal di kalangan komunitas. So sad, so sad. Padahal, bagi saya pribadi, kedua nama tersebutlah yang pada akhirnya membuat saya cukup giat untuk mencari band-band yang membawakan sound midwest emo di ranah lokal.

Untuk ranah lokal sendiri, term midwest emo baru benar-benar dikenal banyak orang ketika kemunculan invasi emo Malang pada tahun 2016 yang dimulai oleh Beeswax, Shewn, Much, dan yang lainnya, hingga mencapai puncak pada saat eleventwelfth merilis single ‘Your Head As My Favorite Bookstore’ tahun 2017. Lagu tersebut berhasil mendapatkan perhatian dari banyak orang dengan membawa kembali nuansa nostalgia pada musik emo era 90an, dan pada akhirnya berhasil memancing rasa ingin tahu banyak orang untuk menyelami dan mengenali term midwest emo lebih jauh lagi.
Sejak saat itu bahkan sampai hari ini, akhirnya mulai banyak bermunculan band-band yang memilih untuk membawakan sound serupa sebagai identitas bermusiknya. Tapi ternyata hal tersebut bukan hanya mempengaruhi band-band baru saja, salah satu band emo veteran asal Bandung, Jolly Jumper juga nyatanya terpengaruh oleh gelombang midwest emo tersebut. Buktinya adalah pada single comeback-nya setelah sekian lama, ‘2002’, kuartet tersebut melakukan pendekatan sound yang jauh berbeda dibanding awal kemunculannya yang lebih mengacu pada sound emo di era 2000an. Sedikit banyak kamu bisa ngedenger influence dari Texas is the Reason ataupun Jawbreaker pada single tersebut.

Jadi, sebenarnya midwest emo adalah term yang digunakan untuk memberi identitas pada sound musik emo yang tumbuh di daerah midwest di Amerika Serikat. Namun, karena saking berkarakternya sound tersebut, pada akhirnya midwest emo banyak dianggap sebagai sub-genre baru dari pohon emo/emocore. Seandainya dulu emo/emocore ditemukan di Bandung dan karakteristik tersebut tumbuh di daerah Cibaduyut, mungkin sekarang kamu bakal mengenalnya dengan istilah cibaduyut-emo. Garing. Nggak apa, namanya juga usaha. Hee.
Nah, buat kamu yang udah kangen dan penasaran pengen ngeliat Jolly Jumper buat manggung lagi dan bawain single terbarunya, saya punya solusinya nih, friend. Saksikan penampilan Jolly Jumper hanya di Rich Gigs Episode 2 bersama Saturday Night Karaoke, Dunia, dan D’Mars yang akan tayang pada Minggu, 8 November 2020 pukul 20:00!