Kausa Sampaikan Narasi Perlawanan Melalui Raungan Distorsi

Seperti yang kita tahu, semua orang memiliki siklus hidupnya masing-masing. Seperti roda, terkadang kita ada di atas, kadang ada di bawah. Suatu hal yang tidak bisa kita ubah, tapi bisa kita persiapkan. Tentunya hal tersebut berlaku kepada siapapun, tanpa pandang bulu. Baik itu pelajar, pekerja, ataupun musisi.

Salah satu musisi yang sempat mengalami hal tersebut adalah Lukman Laksamana, atau biasa dikenal sebagai Buluk dari Superglad. Pada sekitar tahun 2016, ketika Superglad akan melakukan perilisan album, dia tiba-tiba menghilang. Usut punya usut, ternyata dia “mengasingkan” diri untuk menenangkan pikirannya yang sedang kalut, dan diakui sebagai salah satu titik terendah dalam hidupnya.

Namun, selama pertapaannya tersebut, hasrat Buluk untuk kembali bermusik selalu ada. Akhirnya, 2 tahun berselang sejak saat itu, tepatnya pada tahun 2018, selain kembali bergabung dengan Superglad, dia juga membuat sebuah proyek musik baru bernama Kausa. Walaupun masih memainkan punk sebagai komposisi utamanya, musik yang dimainkan Kausa sangat berbeda dengan apa yang dilakukan Buluk di Superglad.

Youtube Player

Kuartet yang mengaku membawakan musik heavy rock tersebut banyak mengambil pengaruh juga dari berbagai musik lain, seperti metal dan stoner. Hasilnya adalah sebuah komposisi yang cukup padat dan heavy dalam waktu bersamaan. Bayangkan vokal Buluk yang memang terdengar nge-punk banget, digabungkan dengan riff dan sound berat nan berdistorsi ala band-band stoner, tidak lupa juga pada beberapa lagunya dimasukan blastbeat dan hentakan double pedal yang semakin memacu hasrat moshing. Kombinasi tersebut menurut saya membuat Kausa memiliki potensi pendengar yang cukup luas, mulai dari kalangan metal, stoner, hingga tentunya, punk.

Berbicara mengenai penulisan liriknya, Buluk nampaknya mengeluarkan sisi lain yang dia miliki. Jika pada Superglad narasi liriknya penuh dengan pesan positif dan optimisme, pada Kausa, Buluk memberikan narasi yang cukup berat dan dark. Berfokus pada lirik-lirik bernuansa politik, ajakan perlawanan melawan keadaan, dan lain sebagainya yang dibungkus dengan lirik straight to the point, tanpa mengandai-andai. Selain itu, hal yang patut diapresiasi adalah penggunaan Bahasa Indonesia pada keseluruhan lagunya. Sehingga para pendengarnya dapat langsung mengerti apa yang dimaksud pada setiap lagunya.

Perpaduan antara aransemen musik yang penuh distorsi, serta lirik yang berputar di sekitar narasi perlawanan membuat saya merasa sedang mendengarkan lagu perang ketika mendengarkan lagu-lagu dari Kausa. Kalau nggak percaya, coba deh, kalian denger lagu-lagu yang ada pada album debutnya, ‘Corvus Corvidae’. Terutama pada track keduanya ‘Serbu Serang’, yang mengajak kita untuk membuka pikiran agar dapat membedakan antara kawan dan lawan. Lalu pada track ‘Wacana dan Rencana’ yang menyinggung mengenai penolakan RUU permusikan yang sempat ramai beberapa waktu yang lalu.

Youtube Player

Tidak melulu membawakan lagu yang geber, Kausa juga memiliki lagu semi-ballad berjudul ‘Luruh Peluru’ yang menurut saya menjadi penyegar di tengah gempuran distorsi yang tiada henti. Namun tetap dengan komposisi yang masih terdengar heavy.

Formula musik yang dibawakan Kausa, rasanya berhasil menjadi pemantik bagi saya untuk mendalami musik-musik dengan karakter sejenis. Walaupun jelas, musik yang dibawakan Kausa ini terdengar cukup unik dengan perpaduan antara punk, namun dengan balutan distorsi yang cukup tebal.

Walaupun begitu, saya masih cukup terganggu oleh part pada beberapa lagu yang terdengar jump-y pada saat peralihan musiknya. Entah perasaan saya atau gimana. Semoga pada rilisan berikutnya, mereka dapat semakin mematangkan formula musik yang dimainkan saat ini.

Kabarnya, saat ini Kausa sedang dalam proses penggarapan album keduanya yang diberi judul ‘Una In Perpetuum’. Mari kita tunggu aja bagaimana hasilnya, sementara itu, bagi kalian yang lagi butuh playlist buat dipakai kebut-kebutan di jalan, ataupun buat moshing di kamar, lagu-lagu Kuasa sangat cocok untuk hal tersebut, friend!

Instagram: @kausaofficial

Related Articles

Back to top button