Deretan Lagu Punk Lokal ini Cocok untuk Membakar Semangat Pas Lagi Demo!

Teks: Ilham Fadhilah
Didasari oleh sejarah panjang yang menimpa negeri ini, rasanya tak heran jika beragam lagu protes bermunculan di Indonesia. Suara protesnya pun tak jarang untuk ditumpahkan dalam bentuk lagu. Bahkan akan kamu temui dalam bentuk yang beragam genre-nya. Mulai dari folk, rock, metal dan yang paling melekat dengan narasi tersebut yakni punk. Dari sekian banyak lagu-lagu protes cemerlang yang lahir di kancah lokal, rasanya tak sedikit juga yang lahir dari kancah punk.
Berdasarkan sejarah, punk memang lekat dengan narasi politikan mau pun protes. Maka tak heran jika lagu-lagu protes yang menyulut semangat lahir dengan genre punk. Atas nama skena lokal, berikut saya pun merangkumnya menjadi lima lagu punk lokal yang akan membakar semangat kamu ketika ingin mengemukakan protes. Check these out, friend!
Jeruji – “Fuck Off Police”

Tak perlu lirik panjang dengan metafor berbelit yang akan membuat kamu harus berpikir dahulu untuk menerjemahkannya. Eksplisit dan frontal. Cukup tiga kata, mereka berhasil menyalurkan semangat protes yang sangat berapi-api lewat durasi 1:15 menit dengan pesan singkat yang diteriakan secara repetitif namun mewakili. “Fuck off police!”
Dislaw – “I Hate Cops”
Satu lagi lagu yang meneriakan protes terhadap aparatur negara dengan lirik irit, namun kali ini Dislaw yang menjadi pelakunya. Durasi yang mereka butuhkan lebih singkat, yakni hanya 49 detik namun dengan tingkat kemarahan yang maksimal.
Milisi Kecoa – “Milisi Kecoa”

Kalian Memang Menyedihkan (2010) adalah salah satu upaya mutakhir berbentuk album penuh dari Milisi Kecoa untuk menjadikan punk sebagai sebuah ancaman, bukan hanya sekedar musik dan fesyen belaka. Salah satu lagu yang tercantum di dalamnya, yakni diberi judul dengan nama band mereka sendiri, “Milisi Kecoa.”
Liriknya yang berbunyi; “Kami barisan kecoa datang berhamburan, siap mengepung dan merusak pestamu. Coba punahkan kami, usahamu sia-sia. Tak ada yang berhasil musnahkan kami. Coba bunuh satu saja dari kami, dan jumlah kami berlipat ganda. Coba punahkan kami, usahamu sia-sia. Tak ada yang berhasil musnahkan kami”. Sebuah anthem penyulut semangat untuk tetap merapatkan barisan.
Runtah – “Smash the State”

“Government is full of shit!”. Lirik pembuka yang tepat sasaran. singkat, padat, jelas. Lewat bait pertama saja, Runtah sudah memuntahkan kekecewaannya terhadap sistem yang berlaku dan tengah bergulir di era mereka merilis Punx N’ Skins (1998). Ketukan ngebut, suara mentah serta teriakan sang vokalis, Pam yang lantang sembari menyuarakan bentuk ide dari perlawanan terhadap otoritas.
“Smash the State” menjadi pembuka dengan menduduki posisi nomor dua (setelah Intro) dalam album Punx N’ Skins. Dengarkan dengan mengklik tautan di atas, friend!
Keparat – “Berontak”

Bagian spoken words dalam lagu ini mungkin lebih tepat untuk dikatakan sebagai sebuah orasi. Mendominasi tiga perempat lagu. Namun, Aldi dan kawan-kawan tak menyianyiakan bagian orasi tersebut sebagai sebuah hiasan belaka, melainkan pesan pemecut yang menggerakan. “Lawan! Lawan! Hancurkan mereka!”
Di balik singkat dan padatnya kebanyakan lagu crust punk, “Berontak” menurut saya menjadi lagu crust punk yang menyisipkan sedikit bumbu dramatis di dalamnya.