Bottlesmoker Berpesan Soal Hubungan Manusia dan Alam dalam Album Baru “Puraka”
Bottlesmoker menyampaikan pesan tentang hubungan manusia dan alam di album baru “Puraka” dengan gaya musik campuran adat Indonesia dan elektronik.
Duo elektronik Bottlesmoker merilis album terbaru bertajuk Puraka pada 20 Oktober lalu. Karya ini merupakan album keenam sepanjang perjalanan bermusik mereka selama hampir 15 tahun.
Hal itu diketahui melalui unggahan Instagram-nya yang sekaligus mengumumkan kehadiran album tersebut. “Album keenam kami dirilis kemarin. Membuat dan merilis hingga enam album bukanlah perkara mudah, apalagi kami sudah menjalankan proyek ini selama hampir 15 tahun. Ini bukan waktu yang singkat, dan juga bukan perjalanan yang mudah. Album keenam jelas bukan lagi bukti kita ada, bukan bukti kita bisa. Itu sudah menjadi sebuah siklus, seperti fenomena alam semesta. Itu lahir secara alami, sesuka hati. Lahir pada saat diinginkan dan pada waktu yang dirasa cocok,” tutur mereka.
“Itulah Puraka. Ia mempunyai cara dan jalannya sendiri yang menguatkan kita. Selami esensi perjalanan panjang kami yang dikemas dalam album Puraka. Sampai jumpa di pertunjukan langsung!,” tutup mereka.
View this post on Instagram
Judul Puraka sendiri diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti bernapas. Selain itu, ada 2 makna yang tersimpan dalam judul ini, yakni pertama secara harfiah mendapatkan udara bersih, kedua secara metamorfosis yaitu perjuangan mendapatkan kebutuhan dasar untuk bisa bertahan hidup.
Tema besar album ini adalah menceritakan hubungan manusia dan lingkungan sekitar, dalam upaya menemukan cara terbaik untuk hidup dengan bernapas. Tak hanya itu, Puraka juga menyampaikan pesan soal kerusakan hutan yang dianggap mengganggu proses bernapas tersebut.
Dengan begitu, lewat Puraka Bottlesmoker juga sekaligus memberikan pesan-pesan yang bisa membentuk masyarakat. Khususnya, komunitas adat di Indonesia yang sangat menggantungkan hidupnya dengan alam.
Oleh karena itu, Bottlesmoker mengemas pesan-pesan tersebut dengan nuansa musik dari sejumlah daerah adat di Indonesia, yang dipadukan dengan unsur-unsur elektronik.
