RICH FEATURESRICH LIST

Bosan dengan Musik Emo yang Cengeng? Ini Rekomendasi Band Skramz untuk Kamu!

Teks: Ilham Fadhilah

Selama ini, mungkin kebanyakan menganggap kalau emo itu harus melulu memiliki narasi yang menimbulkan kesan mengemis belas kasihan dengan menjual kesedihan tentang hubungan romansa. Diikuti nyanyian lirih yang nadanya bikin batin tersayat-sayat. Huft~ tak heran jika istilah emo sempat menjadi “aib” di awal kemunculannya. 

Nyatanya nggak semua musik emo harus seperti itu. Salah satu cabangnya, sebenarnya screamo/skramz menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Agresivitas yang lebih condong ke arah hardcore punk namun tanpa melepaskan intimnya musik emo sebagai sebuah luapan emosi personal yang disuarakan, meskipun nggak melulu harus berkisah soal hubungan cinta sebuah pasangan.

Jika kamu sedang bosan dengan musik emo menye-menye, maka mungkin kamu harus cek daftar di bawah ini! Jika kamu belum pernah mendengarnya, maka ini akan menjadi pengalaman baru sekaligus mengubah stigma kamu terhadap emo, friend!

Orchid

Emo
via wikipedia.org

Sering disebut sebagai salah satu pelopor screamo/skramz tentu Orchid perlu masuk dalam daftar ini. Mereka menggabungkan hardcore punk dengan narasi putus asa ala emo dan musikalitas ngebut ala powerviolence yang rata-rata berdurasi tak lebih dari 90 detik. 

Meskipun usia mereka hanya lima tahun (1997-2002), namun pengaruhnya terasa sampai sekarang. Mereka adalah salah satu band paling influensial di ranah punk/emo, dan  musik mereka seringkali disebut-sebut sebagai definisi dari screamo itu sendiri. Band ini bahkan sempat melakukan split dengan raksasa grindcore seperti Pig Destroyer.

 

Pg.99 (Pageninetynine)

Emo
via metalmusicarchives.com

Mereka juga disebut-sebut termasuk sebagai band yang mempelopori arus screamo.  Tebentuk di pinggiran kota Washington D.C, tepatnya di daerah Sterling, Virginia pada tahun 1997. Mereka termasuk band screamo yang memiliki formasi unik, yakni banyaknya personel yang berperan.  Terbentuk dengan enam orang dan bubar (di tahun 2002) dengan delapan personel. 

Musik mereka dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang lebih jauh ketimbang screamo belaka. Banyak yang mendeskripsikannya sebagai hardcore punk emoviolence, bahkan grindcore.  Tingkat selanjutnya dari kemuraman screamo, meskipun mereka merupakan band yang menolak disemati istilah “emo”. 

 

I Would Set Myself On Fire For You

via discogs.com

Salah satu band screamo yang melakukan etos eksperimental dengan penambahan instrumen seperti biola, gitar akustik, selo dan synthizer. Untuk ukuran band screamo/skramz, elemen yang membangun musik mereka cukup kaya dan unik. Sehingga menjadi pembeda untuk band-band semisal lainnya.

 

Jeromes Dream

via boringemo.com

Band ini memiliki kebiasaan yang unik ketika berada di atas panggung, yakni sang vokalis Jeff Smith (bas, vokal) sering kali meneriakan vokalnya tanpa pengeras suara. Absurd sekaligus gokil. Rasanya kaya marah-marah sendiri yang emosinya dilontarkan tanpa arah di atas panggung, friend!. Mereka juga termasuk band yang masih aktif sampai sekarang, mengingat tak banyak band screamo di angkatan mereka (terbentuk tahun 1997) yang masih aktif bermusik saat ini.

Yapphet Kotto

diymusicwiki.com

Band asal Santa Cruz, California ini mungkin lebih dikenal sebagai band politis yang akan dijatuhkan pada pelabelan hardcore punk. Narasi yang mereka angkat seringkali berbau sosial dan politik. Namun bagaimana pun, musikalitas mereka sangat kental dengan elemen emo, friend! Mungkin mereka juga merupakan satu lagi band yang akan membuka cakrawala kamu terhadap emo bahwa tak semuanya hanya berbicara soal cinta.

Back to top button