Band Dance-Punk, Aeonleta Lepas EP Perdana “Simulakra Berkalang Tanah”
Dalam EP “Simulakra Berkalang Tanah”, Aeonleta berbicara tentang ketakutan dan keputusasaan dengan suntikan post-punk hingga rock.

Unit dance-punk asal Bandung, Aeonleta melepas EP perdana berjudul “Simulakra Berkalang Tanah” pada 17 November lalu melalui Bandcamp di bawah naungan label rekaman Husted Records.
“Segi musik masih terpengaruh oleh suntikan post-punk sampai rock. Berbagai elemen dari latar belakang selera musik masing-masing anggota yang ‘banyak mau’ memasukkan segala unsur, akan tetapi tetap dikurasi agar tetap berada di benang merah. Entahlah, persetan genre. Saya lebih suka menyebutnya alprakaliptikal dance-punk,” kata Dritt melalui siaran pers.
Dalam karya ini, band yang digawangi Kikim (vokal), Al (gitar), Dritt (bas) ini juga mengajak Kakang sebagai penabuh drum. Terkait durasi proses penggarapannya, EP ini tak memakan waktu lama yakni hanya dua bulan saja. Hanya saja jadwal rilis EP ini selalu mundur lantaran beberapa kendala dalam proses pengerjaan detil kecil di luar materi lagu.
Berbicara tentang tema besar EP ini, mereka berbicara soal ketakutan dan keputusasaan, baik itu terjadi secara personal maupun keadaan sekitar. “Dalam segi lirik banyak tentang keputusasaan yang dibalut dengan sinis seperti dalam nomor ‘Bius Urban Mempetisi Langit’, Dritt menulis fenomena lucu yang dibalut menjadi dark humor satir. Entah pengalaman personal atau yang terjadi di sekitarnya, saya pun tak tahu. Dan ada diksi aneh non-KBBI yang ia buat-buat sendiri,” papar Kikim.
“Saya terpengaruh oleh Remy Sylado yang mbeling serampangan. Di trek ‘Hidup Terberangus Mati Tak Kudus’ pun Kikim berbicara tentang kegusaran dan keresahan. Tapi kami balut dengan suasana musik yang terdengar hura-hura pemecah lantai dansa. Ya, pesta seenaknya seakan-akan kita akan mati esok hari,” lanjut Dritt.
Pada EP ini, Aeonleta turut dibantu sejumlah nama seperti Moyann Ayu Larasati (artwork), Gagan (perekam instrumen di Funhouse Studio), Biman (perekam vokal di Southside Chamber), Wisong (drum), dan Alikbal Rusyad (mixing-mastering di The Pandora Labs).
Sumber foto: Instagram @aeonletaschism