Apa Hubungannya antara Punk dan Anarki?

Band punk legendaris sekaligus kiblat punk rock sepanjang masa asal tanah Britania, Sex Pistols sejak jauh-jauh hari sudah menyematkan kata anarki ke dalam anthem-nya yang berjudul “Anarchy In The U.K”. Penggalan liriknya seakan memberikan karakter yang kuat terhadap ideologi tersebut dalam dentuman musik punk rock. “I am anti-christ, I am an anarchist, don’t know what I want, but I know how to get it, I wanna destroy passer by.” Begitu lah kiranya John Simon Ritchie  a.k.a Sid Vicious melontarkannya.

Sementara dalam sejarah punk itu sendiri, Sex Pistols merupakan band berpengaruh yang banyak menginspirasi musikus (khususnya dalam lingkaran punk) untuk bermusik dan menciptakan bait-bait lirik mereka sendiri pasca dirilisnya “Anarchy In The U.K” di tahun 1976 itu. Mencoba mengamati, menerjemahkan dan mengabulkan implementasi “I wanna be…. anarchy!” versi mereka masing-masing.

Youtube Player

Hal ini setidaknya menjadi tanda tanya tersendiri. Citra anarki dan punk memang sudah melekat layaknya lem dan hidung para street punkers di jalan-jalan protokol perkotaan atau pinggiran rel kereta. Namun, jika kita coba untuk menelisik keduanya, apakah sebenarnya anarki dan punk merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat diganggu gugat? Lantas bagaimana keduanya bisa saling berhubungan?

Namun, saya sendiri sih berpendapat jika keduanya merupakan hal yang berbeda, tetapi masih memiliki semangat yang sama; yaitu kebebasan. Menyambung hal itu, rasanya tak lengkap jika hanya berbicara secara subjektif.

Circle A Symbol
Simbol “A” Yang Merepresentasikan Anarki

Menukil dari Britannica.com, anarki dalam lingkup politik dapat diartikan sebagai tidak adanya supremasi hukum atau pemerintahan yang mapan. Namun, kaum punk tak membatasi pengertian anarki di garis politik semata.

Dalam artian yang lebih luas, Bakunin (salah satu pemikir anarkis) berpendapat bahwa hukum ilmiah yang mengatur benda mati tidak dapat diterapkan pada perilaku makhluk hidup yang diberkahi dengan kemampuan untuk memilih dan kemampuan untuk mengubah perilaku mereka sesuai dengan tuntutan situasi. Anarki membebaskan setiap individu untuk berekspresi (dibaca: tanpa perintah). Etos DIY (Do It Yourself) yang diamalkan kaum punk pun nyatanya masih beririsan dengan ideologi anarkisme.

Jika di hari-hari yang lalu (atau mungkin masih sampai sekarang) media massa menggambarkan anarki/anarkisme dengan setiap kekacauan, tindakan perusakan atau kekerasan massal, nyatanya hal tersebut tak lantas menjadikan makna anarki adalah perbuatan-perbuatan tersebut semata. Mereka sedang tidak membicarakan secara riil tentang anarkisme, hanya bentuk generalisasi yang terlalu bias. Masih lebih kompleks dari pada itu. Jadi, terlalu dini untuk segera menarik kesimpulan.

1586369388673 Killip Station Steidl 31
Salah Satu Pengabadaian Momen Perayaan Anarcho-Punk D Tahun 80-An (Via Id-Vice.com)

Namun seperti yang kita ketahui, kebebasan individu saat ini masih terkekang oleh sistem. Maka dari itu punk selalu memusuhi sistem. Karena punk merupakan sebuah kebebasan berekspresi melalui medium apapun. Musik, pakaian, ideologi. Tak ada yang berhak mengaturnya selain diri mereka sendiri.

Sama halnya dengan anarkisme, punk pun menentang adanya hierarki. Keberadaannya merupakan sebuah sistem. Maka dari itu, saya rasa inilah yang menemukan punk dan anarki dalam satu titik. Mereka seakan jalan bergandengan. Berafiliasi. Hal ini menjadikan anarkisme bukan lah hal yang berbau kriminalitas. Ini pergerakan, perlawanan, tentang kebebasan individu.

Menilik punk sebagai suatu wadah tempat mereka menyuarakan dan meneriakan hak serta ketidakadilan yang terjadi di sekitarnya. Punk bergerak di ranah sosial dan politik. Selaku individu yang terkerangkeng oleh sistem, hal ini menjadi tombak di mana mereka dapat melesatkan  berbagai kemarahan sebagai bentuk ekspresi diri atas asas kebebasan itu sendiri.

697667969Ec90B242B99148261805B67
Pinterest.com

Maka tak aneh jika kita sering mendapati lagu-lagu punk yang bergema di lingkar sosial dan politik. Sumbu ‘punk sebagai perlawanan’ nyatanya masih menyalak. Selagi ketidakadilan dan penindasan masih ada di muka bumi, mereka akan terus bergerilya Itu juga yang menjadikan mengapa punk masih ada sampai hari ini, Mencoba melihat ke sekitar, nyatanya bahan bakar kemarahan tak kunjung habis. Jadi itulah mengapa punk dan anarki itu dapat melebur dan bertemu di satu titik. Garis besar yang menempatkan mereka beriringan yaitu semangat yang dinamakan kebebasan. Seorang punk bergerak mewakili dirinya sendiri.  Menolak untuk menjadi individu yang dijerat rantai bernama sistem.

Baca juga: Skill Is (Not Actually) Dead: Menguak Mitos Tentang Musisi Punk Rock Yang Katanya “Nggak Ber-skill”

Mungkin ini dapat mengubah perspektif kamu terhadap pertanyaan “mengapa punk dan anarki itu berjalan seiringan?”. Bukan soal kekerasan, kriminalitas dan menolak untuk bekerja. Pada kenyatannya, mereka memiliki jiwa sosial tinggi yang menggiring mereka pada kesadaran terhadap ketidakadilan di sekelilingnya.

Related Articles

Back to top button