Aldrian Risjad Luapkan Emosi dalam Album Perdana “Jangan Padam”
Album perdana Aldrian Risjad "Jangan Padam" menghadirkan narasi, dongeng, serta peluapan emosi dengan musik rock.

Aldrian Risjad melanjutkan kariernya sebagai musisi rock dengan merilis album perdana bertajuk Jangan Padam di bawah naungan Sun Eater pada 22 September lalu. Musisi asal Jakarta ini mengatakan, karya ini adalah bentuk ‘pertaruhan’ terbesar di dalam karir bermusiknya.
“Terus terang saja, banyak hal yang aku ‘pertaruhkan’ lewat album Jangan Padam ini,” tutur Aldrian Risjad melalui siaran pers.
“Album ini memendam berbagai macam ‘pertaruhan’ dari segi kreativitas, dari segi emosi, dari segi personal, dan bahkan dari segi finansial. Aku memahami betul bahwa terdapat ekspektasi besar yang siap menyambut kedatangan album ini, baik ekspektasi dari luar maupun ekspektasi dari diri saya sendiri. Terlebih lagi, tema yang aku usung di album ini bisa dibilang cukup ‘belantah’,” tambahnya.
Album yang terdiri dari 10 lagu ini, berisikan sebagian narasi otobiografi dan dongeng urban, serta menghadirkan peluapan emosi yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.
“Terdapat keseimbangan yang cukup kompleks yang hendak aku capai sepanjang penggarapan album ini. Di satu sisi, aku bertekad untuk menuturkan seluruh perjuangan hidup aku secara apa adanya di album ini. Namun, di sisi lain, aku harus memastikan bahwa setiap lagu di album ini bisa menciptakan resonansi dengan setiap pendengar yang pastinya memiliki perjuangan hidup yang berbeda-beda,” jelasnya.
Singkatnya, Aldrian menyampaikan bahwa album ini menceritakan tentang ketegangan yang terjadi antara ‘ekspektasi’ dan ‘realita’. Salah contohnya, terdapat pada fokus track di album ini, “Bayang Dalam Cermin”, yang dapat menghabisi hati dan emosi para audiens.
Aldrian Risjad turut menggandeng sejumlah nama dalam proses penggaparan Jangan Padam. Di antaranya yakni Ahmad Ilyas, Enrico Octaviano, Luthfi Adianto, dan VTLS.