5 Band Straight Edge Hardcore Fenomenal

 

Ada yang menarik bagi saya ketika ada sebuah band hardcore punk melontarkan narasi straight edge secara lugas pada lagu-lagunya. Di satu sisi, ada sensasi adrenalin audio yang sangat membara  ketika mendengarkan teriakan lantang mereka perihal komitmen hidup positif lewat ketukan drum super-rapat dan intensnya raungan distorsi gitar musik hardcore punk.

Sementara di sisi lain, ada hal yang terasa sangat personal ketika mereka “mengkampanyekan” straight edge lewat gubahan lirik lagunya. Hal tersebut bisa jadi sangat kentara terdengar karena rata-rata perspektif yang digunakan dalam lagunya memang berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi sang penulis lagunya. Tentunya itu bukanlah hal yang buruk, mengingat bahwa penulisan lagu memang akan lebih berkesan bagi sang pendengar ketika konteks yang disajikan pada liriknya bersifat relatable.

Lewat sudut pandang itu, saya jadi ingin membagikan daftar kecil mengenai lima band straight edge hardcore fenomenal yang punya jajaran narasi menarik seputar straight edge di lagu-lagunya. By the way, jangan berharap ada Minor Threat di daftar ini. Toh meski memang mereka yang memulai semua konsep straight edge, mereka tidak pernah mengklaim band-nya sebagai band straight edge. Oke langsung aja kita meluncur ke daftarnya!

Youth Of Today

Hardcore Punk
Youth Of Today (Via Noahny.com)

Rasanya wajib untuk membubuhkan nama band asal Connecticut ini ke dalam daftar ini. Bagaimana tidak? Youth Of Today adalah grup yang bertanggung jawab untuk merebaknya konsep straight edge secara global dan merata berkat pergerakan Youth Crew yang mereka inisiasi di pertengahan tahun 80-an.

Lewat lirik-lirik lagunya yang berkutat seputar kebersamaan, kemawasan diri sendiri, sampai konsep vegetarian (yang kelak menjadi salah satu konsep krusial di straight edge), Youth Of Today memberikan sebuah perspektif baru ke dalam dunia punk rock yang di era itu masih lekat dengan citra nihilisme dan desktruktif. Lagu-lagu seperti “Make A Change”, “No More”, dan “Thinking Straight” merupakan bukti bahwa merekalah pionir straight edge hardcore yang autentik.

Good Clean Fun

Hardcore Punk

Ketika pergerakan Youth Crew mulai memudar di tahun 90-an, ada beberapa band hardcore punk yang masih semangat untuk mencoba kembali kaidah Youth Crew di era itu. Pergerakan tersebut seringkali disebut sebagai gelombang Youth Crew Revival.

Tapi hanya sedikit band Youth Crew Revival yang memberikan impresi menarik dan unik dari lini waktu tersebut. Lantaran kebanyakan band masih menggunakan narasi yang sama dengan band-band Youth Crew generasi awal. Tapi tidak dengan band asal Washington DC yang bernama Good Clean Fun.

Alih-alih menggunakan narasi yang serius seperti band-band Youth Crew lainnya, mereka mengambil pendekatan yang lebih humoris lewat liriknya. Lewat lagu-lagu seperti “Coll-Edge”, “Ex-Straightedge-Ex”, dan “On The Streets Saving The Scene…”, mereka bisa membahas hal-hal seputar straight edge yang lumayan pelik dan personal dengan lebih luwes untuk para pendengarnya. Keren, friend.

Have Heart

Rich Music Online Straight Edge Hardcore2

Menuju era millenium, ada fenomena di mana geng straight edge militan mulai meneror beberapa scene di berbagai penjuru dunia. Salah satu yang paling terkenal adalah Friend Stand United, geng straight edge yang berbasis di Boston, Amerika Serikat. Berkat fenomena ini, mulai banyak band-band hardcore “gangster” pun blak blakan soal persepsi mereka akan kekerasan yang – menurut mereka – dibutuhkan agar scene hardcore tetap “bersih” dari posuer.

Tapi tentunya ada hitam, ada putih. Sebagai penyeimbang band-band straight edge militan, ada beberapa band straight edge hardcore yang memilih untuk tetap positif dan memberikan narasi mengenai kemanusiaan dan lebih memilih untuk berdialog dari pada kekerasan untuk menyelesaikan masalah scene. Salah satu band yang sukses mengemban perannya sebagai band posi-straight edge hardcore di era itu dan pengaruhnya masih terasa sampai sekarang adalah Have Heart.

Band asal Boston ini menyuarakan kedamaian dan bagaimana seharusnya straight edge berperan sebagai konsep kemawasan diri yang lebih personal, bukan sebagai sebuah aturan. Semua konsep itu tertuang jelas di album The Things We Carry (2006). Dengan konten dan narasi yang sangat autentik dan unik dibandingkan para koleganya di tahun yang sama, album tersebut didaulat sebagai “album hardcore penanda zaman millenium” oleh sebuah majalah populer di Amerika.

The Geeks

Rich Music Online Straight Edge Hardcore3

Asia pun tak luput dari pengaruh straight edge. Meski kiprahnya tidak sedramatis seperti apa yang terjadi di Amerika atau Eropa, ada beberapa band straight edge hardcore asal Asia yang mempunyai kiprah fenomenal. Salah satunya adalah band youth crew revival asal Korea Selatan, The Geeks.

The Geeks memulai kiprahnya di tahun 1999 sebagai band yang dibentuk oleh lingkup pertemanan sekolah dari para personilnya. Namun karir mereka meroket ketika vokalisnya, Ki Seok Seo, menjalani dinas pekerjaannya di Amerika. Karena waktu dinasnya yang cukup lama, Seo pun punya cukup waktu untuk melakukan friendship-mapping di scene hardcore Amerika sampai akhirnya bisa meyakinkan sebuah label independen di sana untuk merilis rilisan perdana The Geeks.

Langkah tersebut ternyata berhasil dan reputasi The Geeks sebagai band straight edge hardcore asal Asia mulai menggema di kancah hardcore global. Selain itu, identitas straight edge yang mereka emban pun menjadi menarik. Pasalnya, mereka berasal dari Korea Selatan, sebuah negara yang punya budaya minum sangat kental. Hal itu membuat The Geeks semakin istimewa di pandangan para penggemar hardcore global karena The Geeks bisa menjadi contoh berjalan bahwa straight edge pun bisa menembus batas kultural dalam jenis dan di berbagai belahan dunia mana pun.

Second Combat

Rich Music Online Straight Edge Hardcore4

Melipir sedikit dari Korea, kita menuju Malaysia. Rumah dari band straight edge hardcore fenomenal yang pernah main di Open Hardcore Festival Polandia 2007, mereka adalah Second Combat.

Yang membuat Second Combat unik dari sekian banyak band straight edge hardcore lainnya adalah bagaimana mereka membukakan mata scene punk rock di Malaysia mengenai straight edge dan membawa konsep tersebut ke level yang lebih tinggi dan populis. Vokalis dari Second Combat, Khai Aziz atau yang lebih akrab dipanggil Ein, mempunyai organisasi non-profit yang mempromosikan gaya hidup bebas narkoba dan rokok ke sekolah-sekolah di seluruh penjuru negeri Jiran.

Tentu itu semua dipengaruhi oleh konsep straight edge yang Ein jalankan bersama Second Combat selama ini. Tapi melihat fakta bahwa Ein membawa konsep straight edge dan Second Combat ke masyarakat yang lebih luas itu keren, friend.

Blind To See

Rich Music Online Straight Edge Hardcore5

Tapi kalau berbicara soal Second Combat yang membawa konsep straight edge pertama kali ke negaranya, saya pun jadi teringat peran Blind To See sebagai salah satu band pionir straight edge hardcore di Indonesia. Band yang terbentuk di Bandung 26 tahun yang lalu ini dikenal sebagai band yang mengamalkan konsep “play fast or die” ketika hardcore yang menyeremper ke fastcore belum populer di Indonesia.

Selain konsep band-nya yang super ngebut, Blind To See adalah salah satu band hardcore punk pertama di Indonesia yang mempromosikan konsep straight edge ke khalayak ramai lewat lagu-lagu dan repertoar panggungnya. Ambil contoh lagu-lagu macam “Spirit Of Youth”, “Free Chain”, sampai “Sadar” yang liriknya sangat jelas mengandung konsep-konsep straight edge.

Blind To See pun pernah masuk ke kompilasi straight edge internasional More Than The X On Our Hands (2000) sebagai band perwakilan Indonesia. Hal ini merupakan anomali di scene musik underground pada era tersebut. Ada yang bilang sebetulnya Blind To See tidak pernah mengklaim sebagai band straight edge hardcore dari awal. Tapi ada juga yang bilang kalau mereka memang band straight edge sejak awal. Tapi overall, Blind To See memang memiliki peran penting dalam perkembangan straight edge di Indonesia.


Ngomongin Blind To See, kita bakal ngobrol sama salah satu personilnya nih di program DISCOURSE nanti. Sebagai salah satu rangkaian program DistorsiKERAS dan sekaligus bridging untuk film dokumenter Saparua nanti. Hmmm kayaknya seru kali ya ngebahas straight edge sama personilnya langsung? Tunggu tanggal mainnya, friend!

Related Articles

Back to top button