5 Fun Fact Tentang Easycore yang Harus Kamu Tahu!

Siapa yang setuju kalau easycore itu sangat menggambarkan semangat muda yang tengah menggebu-gebu? Dentuman breakdown, karakter vokal enerjik, lalu kemudian ditambahkan dengan suguhan bumbu pop-punk yang kental sehingga membuat kita untuk ingin terjun ke area moshpit.
Sedikit cerita, easycore merupakan sebuah genre yang berakar pada hardcore, namun dipengaruhi oleh musik pop-punk era 2000an. New Found Glory disebut-sebut sebagai nama yang bertanggung jawab atas lahirnya sub-genre ini. Pada medio 2007-2015an, mulai bermunculan nama lain yang membawakan musik serupa dan menyemuti kancah musik ini.
Di antara kamu semua mungkin sempat atau bahkan masih menjadi penggemar fanatik dari nama-nama seperti A Day To Remember, Four Year Strong, sampai Chunk! No, Captain Chunk! (CNCC). Jika kamu termasuk orang-orang yang saya sebut sebelumnya, setidaknya akan muncul pertanyaan di benak kamu, “kenapa musik itu udah nggak masif lagi sekarang?”
Saya pun termasuk orang yang mengikuti bagaimana skema ini berjalan. Secara pribadi, saya bukanlah orang yang mampu menarik kembali tren dan untuk meromantisasi perasaan saya kali ini. Oleh karena itu, pada tulisan kali ini saya akan membahas mengenai beberapa fakta menarik dari easycore.
Identik dengan Warna Cerah

Pernah liat sampul easycore bernuansa muram? Kayaknya jarang dijumpai, mengingat band-band easycore kebanyakan menyuguhkan nuansa ceria atau membangun rasa semangat pada setiap albumnya, sekalipun judulnya agak gelap. Rasanya, kamu pasti setidaknya pernah untuk turut merasakan bagaimana energi mereka bekerja lewat setiap treknya. Atau, yaa sedikitnya mampu membangun semangat yang telah compang-camping di hari kemarin.
Coba tilik, album ‘Rise Or Die Trying‘ dari Four Year Strong, ‘Bad Vibrations‘ dari A Day To Remember, atau ‘Something For Nothing‘ dari CNCC, semuanya menyuguhkan perpaduan warna yang eye-cathing. Kamu pasti akan sering menemukan sebuah cover album yang memiliki elemen warna ungu, kuning, hijau, atau biru yang dicampuradukan dalam sebuah ilustrasi monster.
Begitupun dengan penampilan mereka. Seringkali kita lihat pada sebuah helatan yang turut menampilkan band-band easycore, mereka tampak menggenakan outfit cerah sehingga membuatnya memancarkan aura teenager yang cukup kental. Memang nggak melulu kayak gitu, tapi cara mereka berpenampilan, pada akhirnya mempengaruhi gaya berpakaian remaja di era musik tersebut sangat masif.

Ilustrasi Kartun yang Cukup Melekat

Tidak hanya selalu pada cetakan kaos yang mereka pakai, dalam sampul albumnya pun seringkali didapati artwork-artwork kartun yang cukup ikonik. Kadang, ilustrasi yang digunakan nggak punya korelasi yang kuat dengan judul album yang dirilis, entah memang seperti itu, entah cara saya memahami cukup buruk, tapi menurut saya mah rasa begitulah easycore bekerja.
Pernah melihat artwork kartun monster meleleh? Monster gorila? Atau pun cumi-cumi raksasa ruang angkasa? Kamu pasti akan mendapatkannya dalam hal-hal yang berhubungan dengan easycore, entah itu dalam bentuk sampul album, kaos yang mereka pakai, ataupun dalam artwork yang berhubungan dengan kebutuhan band lainnya.

Bentuk Hardcore Versi ‘Picisan’
Seringkali kita mendapati lirik-lirik positif yang kental dalam balutan musik easycore, seperti menceritakan tentang persahabatan, PMA, atau hal-hal yang bersifat membangun lainnya. Saya rasa itu merupakan salah satu ciri khas yang ditunjukan oleh hardcore. Namun, easycore coba mengemasnya dengan lebih ringan dan fun.
Ketika hardcore mencoba menyematkan lirik-lirik semisal tadi dengan aura arogansi yang kental, easycore muncul dari sisi yang lain dengan menghadirkan suasana yang lebih cerah dengan semangat yang sama.
Merupakan Peleburan dari Hardcore, Metalcore, dan Pop-Punk

Mungkin kamu tidak menemukannya jika menyebutkan nama-nama seperti New Found Glory yang lebih condong ke pop punk atau pun Set Your Goals yang justru saya lebih suka menyebutnya sebagai melodic hardcore. Namun, kalau melihat A Day To Remember, CNCC, Can’t Bear This Party atau Veara, kamu akan menemukan bagian di mana menganggu-anggukan kepala karena breakdown yang menghajar telinga dirasa wajib dilakukan.
Saya rasa, easycore menjadi alternatif yang turut menggabungkan elemen-elemen musik yang terbilang segmented (seperti hardcore atau metalcore) dalam aliran arus pop-punk sehingga terdengar lebih “ringan” dan lebih mudah diterima oleh masyarakat awam yang tidak terlalu menyukai musik keras.
Hampir Setiap Lagu-lagunya Bernada Mayor
Jika kamu seorang pemain band, mungkin seenggaknya dapat menyadari hal ini lebih cepat. Hampir semua tembang-tembang easycore bernada mayor, terkecuali dalam beberapa part dan biasanya itu di bagian breakdown-nya.
Itu juga yang menjadi alasan mengapa easycore merupakan alternatif yang dapat memudahkan musik-musik dengan segmentasi yang lebih khusus menjadi lebih mudah diterima.
Setidaknya, hal-hal tersebut yang membuat saya merindukan musik-musik easycore kembali muncul di permukaan. Rasanya, saya masih membutuhkan easycore untuk menghabiskan sisa-sisa masa remaja saya yang sudah di ujung tanduk. Kalau kamu, gimana, friend?
*Oleh: Ilham Fadhilah